Dalam pemakaian bahasa Indonesia kita sering menggunakan kata yang bermakna konotatif. Kata berkonotatif sering digunakan baik dalam situasi resmi maupun tidak resmi. Baik dalam karya satra maupun non-sastra. Pemakaian kata yang bermakna konotatif disesuaikan dengan konteks kalimat yang menyertainya dan kondisi penggunaannya.
Perhatiakn contoh teks berikut ini!
Suku saya Jawa tapi saya lahir di kota Balikpapan. Bapak saya lahir di Belitar dan ibu saya lahir di Yogyakarta bertemu di Balikpapan maka lahirlah saya dan ke-6 saudara saya di Balikpapan. Berarti kampung halaman saya adalah Balikpapan dan asli putra Balikpapan dengan suku Jawa. Kalau saya berkunjung ke Jawa, pasti disebut orang Kalimantan karena Balikpapan berada di Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur tapi suku saya bukan Kalimantan. Kalau di Kalimantan, saya disebut orang Jawa walaupun saya tidak datang dari Jawa melainkan suku saya adalah Jawa.
Kata "orang Kalimantan " dan "orang Jawa" merupakan gabungan kata atau ungkapan. Dalam penggunaannya kedua kata tersebut, bisa memiliki makna lebih dari satu atau memiliki makna konotatif atau makna tidak sebenarnya. Kata "orang Kalimantan" dan "orang Jawa" bisa bermakna "orang yang bersuku ..." dan "orang yang berasal dari ...".
Contoh dalam kalimat:
1. Kemarin keluarga saya orang Jawa datang ke rumah.
- Kemarin keluarga saya orang Jawa (orang yang bersuku Jawa) datang ke rumah.
- Kemarin keluarga saya orang Jawa (orang dari Jawa) datang ke rumah.
2. Banyak sekali orang Kalimantan yang berkumpul di keramaian itu.
- Banyak sekali orang Kalimantan ( orang suku Kalimantan) yang berkumpul di keramaian itu.
- Banyak sekali orang Kalimantan (orang yang berasal dari Kalimantan) berkumpul di keramaian itu.