Lihat ke Halaman Asli

Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akhirnya, titik yang sekian lama terabaikan muncul di lengang malam

beberapa suara dan wajah, jelas terlihat di raut malam

tangan tangan kecil, tubuh tubuh lunglai , semua berkumpul di halaman malam

yang jelek dan yang baik ,yang menghardik yang menyanjung , semua jelas terdegar dari langit malam

gemintang itu selalu jadi saksi, aku pernah berfikir seperti itu pada saat kecil dulu...

awan yang berarak itu pun selalu begitu, mondar mandir di putaran waktu, persis ku ingat aku pun pernah memikirkan itu di masa kecil dulu...

kini , aku melihat dan memikirkannya lagi. ... tidak jauh beda , persis seperti dulu...

sebenarnya tidak ada yang banyak berubah dari kehidupan yang kulihat dengan mata kepala ini .

yang selalu berubah adalah YANG SEMULA ADA sekarang TIDAK ADA. yang dulu hadir , setelah itu pergi.

terakhir aku bertanya , kemana SEMUA ITU BERUJUNG ...

apakah hidup ini , memang seperti gemintang atau awan yang berarak itu ? seterusnya ?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline