Lihat ke Halaman Asli

Lesson Learn yang Diperoleh Setelah Melakukan PPG

Diperbarui: 29 September 2022   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri/hasil tangkapan layar

Lesson Learn Yang Diperoleh Setelah Melakukan PPG

Oleh Titik Ni’matul Fadhilah, S.Pd

Banyak sekali pengetahuan yang saya dapatkan selama mengikuti Kegiatan pembelajaran Diklat PPG ini. Permasalahan yang terjadi Ketika pembelajaran secara kita sadari bahwa hal tersebut berdampak pada hasil pembelajaran terhadap peserta didik.

Saling berbagi pengalaman mengajar dengan rekan-rekan mahasiswa dan Dosen Pembimbing melalui diskusi via Zoom Meeting mampu menambah pengalamandan pemahaman saya bagaimana menyikapi permasalahan dalam proses pembelajaran.

Pengetahuan yang saya dapat dari diklat PPG ini menambah pengalaman saya dalam mengajar dan menambah bekal untuk dapat memperbaiki Kegiatan belajar mengajar khususnya di Lembaga Pendidikan saya yaitu TA 39 Semarang.

Dalam pembelajaran Diklat PPG ini menggunakan platfom LMS membuat saya untuk lebih giat dan aktif lagi untuk belajar karena semua kegiatan pembelajaran dalam PPG dengan cara online dengan pemanfaatan IT. Dan menggunakan platform LMS membuat saya untuk dapat belajar kembali dengan berbagai macam menu yang di sediakan di LMS. Serta Banyak hal yang saya dapat dari Diklat PPG ini dimana kami lebih belajar dalam penggunaan IT.

Berikut adalah beberapa manfaat dari sistem LMS yang diterapkan oleh lembaga pendidikan

  • Pembelajaran terpusat

Sistem pembelajaran dengan menggunakan LMS akan memudahkan pengajar dalam memberikan materi kepada pelajar dalam satu ruang, memudahkan Lembaga Pendidikan melakukan pemantauan pembelajaran

  • Mengelola dan melacak pelatihan

Dengan mengimplementasikan sistem LMS, pengajar dapat dengan mengelola dan melacak pelatihan dengan lebih mudah untuk semua pelajar. Bahkan personalisasi jenis pelatihan juga dapat dilakukan dengan melihat data dan kemampuan para pelajar.

  • Dimanapun, kapanpun dapat belajar

Dengan menggunakan sistem LMS, pelajar dapat mengikuti pembelajaran dari mana saja tanpa harus datang ke sekolah. Ketika ia sakit, ia dapat mengikuti pembelajaran di kemudian hari. Berbeda dengan pembelajaran tradisional, ketika pelajar sakit dan tidak dapat masuk sekolah, mereka hanya bisa mencatat materi namun tidak dapat menerima informasi dan penjelasan dari pengajar.

  • Mudah beradaptasi dan dapat digunakan sebagai pengulangan bahan materi

Dengan penggunaan sistem LMS, pengajar dan pelajar dapat dengan mudah beradaptasi untuk mengikuti proses belajar yang lebih baik. Sistem pembelajaran dapat dilakukan berulang kali untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi siswa yang kurang memahami materi saat pembelajaran berlangsung.

  • Proses belajar dan mengajar yang sederhana

Dengan menggunakan LMS, pelajar dan pengajar dapat melakukan pelatihan maupun pembelajaran yang lebih efisien. Karena, setiap materi dapat diunggah dan diambil dari media online. Bagi pelajar pun akan lebih mudah untuk belajar ketika pengajar menggunakan sistem pembelajaran melalui rekaman video.

  • Lebih banyak pilihan untuk metode pengujian atau evaluasi pelajar

Anda dapat melakukan metode pembelajaran yang lebih variatif dalam melakukan pengujian dan evaluasi materi para pelajar. Setiap pelajar dapat dengan mudah dipantau untuk diberikan materi yang lebih bersifat personal. Hal ini terjadi karena pengajar yang umumnya menghabiskan waktu di jalan selama satu jam, karena metode pembelajaran online bisa dilakukan dari mana pun mereka memiliki lebih banyak waktu yang sejatinya 2 jam untuk di jalan bisa dilakukan sebagai pencarian materi pengujian maupun untuk digunakan sebagai evaluasi pelajar.

Setelah melakukan PPG ini saya juga mengalami hambatan dan kesulitan dalam penyusunan materi ajar saat diberikan tugas oleh guru pembimbing, antar lain :

  • Saya merasa kesulitan mencari sumber-sumber pembelajaran. Daftar pustaka dalam bahan ajar yang saya susun, jumlahnya sedikit sekali.
  • Bagi saya yang kurang/tidak berpengalaman menyusun bahan/materi ajar, waktu setengah hari (12 jam) untuk membuat materi ajar ternyata tidak cukup. Saya bingung hendak mulai dari mana.
  • Saya terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bertanya kepada diri sendiri, "Kalau seperti ini, bahan ajar saya bisa diterima atau tidak ya? Apakah bahan ajar saya sudah memenuhi syarat? Apakah bahan ajar seperti ini sudah cukup bagus?"

Dengan doa dan harapan semoga peserta Diklat PPG ini dan semua tenanga pendidik yang sedang mengikuti Diklat ini bisa menjadi pendidik, pengajar dan guru yang baik guna menyiapkan peserta didik yang berpengetahuan serta berakhlak terpuji.Dan semoga semua dapat mewujudkan tujuan Nasional Pendidikan di Indonesia yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline