Lihat ke Halaman Asli

Tim Sepak Bola Indonesia Berlaga di Piala Dunia 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13900178291029742145

[caption id="attachment_306715" align="alignnone" width="640" caption="Tim GARUDA BARU"][/caption]

Di Asia, barangkali Indonesia punya pasukan paling besar untuk penonton sepak bola.  Kita bisa tertawa seakan menang perang bila tim sepak bola kita menang melawan negara lain. Bahkan tangis pun kerap tumpah saat tim kita kalah. Apalagi bisa masuk ke Piala Dunia 2014.

Itu impian segenap bangsa. Hanya tampaknya, Tim Nasional Indonesia masih butuh perjalanan panjang untuk berlaga di ajang paling bergengsi itu. Tapi kita boleh bangga, ada tim sepak bola lain yang bisa juga berlaga di Piala 2014, yaitu SCWC (Street Child World Cup) 2014 di Brasil, pada bulan Juni-Juli mendatang. Street Child World Cup (SCWC) adalah sebuah gerakan internasional untuk mendukung anak yang hidup dan bekerja di jalan (street children) mendapatkan hak dan perlindungan, layaknya anak-anak pada umumnya. SCWC dilaksanakan lebih awal dari Piala Dunia FIFA 2014. Gerakan ini mempersatukan anak-anak jalanan di seluruh belahan dunia untuk bermain sepakbola dan bergabung dalam sebuah pertemuan internasional yang unik. Bersama, melalui sepakbola dan seni, kita menyuarakan perubahan terhadap pandangan dan juga perlakuan negatif yang diterima oleh anak jalanan di seluruh dunia. Pada 27 Maret 2014, kita bisa ikut mengambil bagian selama 10 hari dalam turnamen dan konferensi yang diadakan di Rio de Janeiro, Brasil. Indonesia, melalui Yayasan Transmuda Energi Nusantara (TEN) mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam SCWC 2014. TEN merupakan yayasan yang bergerak di level akar rumput untuk meningkatkan kualitas hidup anak jalanan. Untuk mensukseskan kegiatan ini, TEN bekerja sama dengan lembaga-lembaga mitra yang memiliki semangat sukarela untuk menyuarakan hak dan perlindungan bagi anak-anak, khususnya anak yang hidup dan bekerja di jalan. Program SCWC di Indonesia merupakan program persiapan untuk melahirkan tim nasional yang akan mewakili Indonesia pada SCWC 2014 di Rio de Janeiro, Brasil. Kesempatan ini adalah momentum untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap anak jalanan menjadi positif. Tujuan dari kegiatan SCWC di Indonesia ini adalah menyuarakan hak dan perlindungan bagi anak jalanan di seluruh Indonesia. Secara khusus, TEN memiliki visi "Meningkatkan kualitas dan karakter pribadi seluruh anak yang hidup dan bekerja di jalan". Misi TEN adalah merubah cara pandang negatif masyarakat luas terhadap anak-anak yang hidup dan bekerja di jalan" Ada empat prinsip dasar dari kegiatan ini, yaitu pertama kesempatan terbaik anak adalah hal yang paling utama. Kepentingan terbaik anak sebagai individu seutuhnya menjadi prioritas dalam setiap program dan pelayanan yang dilakukan, termasuk dalam berinteraksi dengan anak. Kedua, setiap anak dijamin haknya tanpa unsur diskriminasi. Semua bentuk program dan pelayanan dibuat dan dilaksanakan tanpa unsur diskriminasi dari aspek usia, jenis kelamin, ras, agama dan budaya, dan disabilitas. Ketiga, hak tumbuh dan berkembang adalah hal terpenting bagi seluruh anak. Seluruh program dan pelayanan dilakukan dengan memperhatikan dan mendukung keberlangsungan hidup dan perkembangan anak yang optimal, secara khusus yang mencakup fisik, mental, emosional, kognitif, dan perkembangan sosial budaya anak. Keempat, pandangan anak akan didengarkan dan dihargai. Pendapat anak, dalam bentuk individu atau kelompok, didengarkan dan dihargai, serta harus diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan, yang khususnya berdampak pada hal-hal yang terkait dan secara signifikan dapat mempengaruhi kehidupan anak. Kriteria Peserta Kegiatan ini memiliki sasaran anak jalanan yang dipahami sebagai kelompok anak yang hidup dan bekerja di jalan. Dengan tetap berprinsip pada pemenuhan hak anak, serta menyatukan pemahaman mengenai pengertian anak yang hidup dan bekerja di jalan. Lalu, apa saja kriteria peserta yang berhak ikut ambil bagian? Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengikuti seleksi. Mereka yang berhak adalah anak berusia 13-16 tahun. Syarat lain adalah, saat ini tidak terdaftar di sekolah formal atau dalam status putus sekolah. Kemudian, sudah atau pernah menjalani kehidupan sebagai anak yang hidup dan bekerja di jalanan selama minimal 6 bulan. Syarat berikutnya, adalah mendapatkan rekomendasi dari lembaga dan atau persetujuan orang tua/wali Jumlah peserta yang akan mengikuti Seleksi Nasional adalah 30 orang, yang terpilih dari perwakilan-perwakilan 7 daerah. Selanjutnya dari 30 orang perwakilan daerah tersebut akan menjalani proses karantina dan seleksi selama kurang lebih 30 hari yang nantinya akan dipilih 18 orang (9 orang pria & 9 orang wanita) sebagai tim GARUDA BARU yang akan berangkat ke Street Child World Cup 2014, Rio de Janeiro, Brazil. Sedangkan jadwal seleksi lokal : Makassar (11 Januari 2014),  Medan (11 Januari 2014),  Palembang (18 Januari 2014), Surabaya (18 Januari 2014), Jogjakarta (25 Januari 2014), Bandung (25 Januari 2014) dan Jakarta (1 Februari 2014). Untuk lolos ke Brasil, mereka harus mengikuti dua tes, yaitu 50% technical soccer ability dan 50% psychological test. Dalam tes ini akan mencangkup beberapa faktor yang diperlukan, antara lain, calm and compose (kesabaran dan ketenangan), hardworking (semangat), confidence (percaya diri), leadership & teamwork (kepemimpinan dan kerja sama), dan sportsmanship (sportifitas). Selain itu, tentu saja teknik bermain mereka harus bagus. Teknis ini meliputi, kecepatan kaki (speed and agility), juggling (kontrol dan first touch), dan passing (power and accuracy). Mereka juga bisa bermain seperti legenda hidup Brasil, Pele. Mantan bintang Brasil ini mempunyai senjata, yaitu Pele Sprint (menginjak atas bola dengan kaki kanan lalu ke kaki kiri secepat mungkin). Anak jalanan itu harus bisa berlaga seperti Robinho, yaitu memutarkan kaki kanan dan kiri secara bergantian dari dalam bola ke luar tanpa menyentuh bola. Kemudian, para pemain harus bisa inside to inside, yaitu memakai kaki bagian dalam dan bergantian dari kaki kanan lalu ke kaki kiri. (ditulis oleh B. Wijayaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline