Lihat ke Halaman Asli

Empat Hal yang Perlu Diketahui Jemaah Haji

Diperbarui: 25 April 2022   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Drs. H. Solikhan Amin, MHI

Estimasi kuota haji Kabupaten Sleman tahun ini sebanyak 549. Adapun untuk Kota Yogyakarta 152, Bantul 415, Gunungkidul 190, dan Kulon Progo 121. Kuota Kabupaten Sleman dinilai paling tinggi diantara kabupaten/kota yang lain dari total kuota DIY 1.427. Untuk kuota cadangan disediakan sebanyak 125. Informasi ini masih fluktuatif, dimungkinkan masih ada perubahan.

Hal ini disampaikan Kasi Penyelenggara Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Drs. H. Solikhan Amin, MHI. Senin (25/4/2022) saat dihubungi tim humas di ruang kerjanya.

Pihaknya menegaskan, kami masih menunggu keluarnya Keputusan Menteri Agama (KMA) dan Petunjuk Teknis (Juknis) terkait regulasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022. Ia menambahkan, usia jemaah haji yang berangkat, maksimal berusia 65 tahun terhitung pada tanggal 8 Juli 2022. Faktor usia memang jadi pertimbangan keberangkatan jemaah haji tahun ini.

Solihan juga menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, calon Jemaah haji yang akan berangkat harus sudah mendapatkan vaksin booster dan vaksin meningitis. Kedua, segera menyerahkan paspor untuk proses memvisaan. Ketiga, untuk Jemaah pendamping (penggabungan) tahun ini belum bisa dipenuhi, mengingat keterbatasan kuota dari Arab Saudi. Keempat, calon jemaah haji yang terdaftar dan akan menunda keberangkatannya, harus membuat surat pernyataan bermeterai, terakhir diserahkan Selasa (26/4/2022) di Kemenag Sleman. "Jika ada hemaah yang mundur maka cadangan bisa diusulkan untuk berangkat," jelasnya.

Menyinggung waktu pelaksanaan ibadah haji, tentunya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni selama 41 hari. "Saat ini sudah tidak ada karantina lagi di Arab Saudi," imbuhnya.

Sementara terkait manasik haji, pihaknya menjelaskan tidak lagi sebanyak 8 kali, mengingat waktu yang semakin mendesak. "Ada wacana, manasik haji tidak lagi diadakan di KUA namun akan diselenggarakan secara masal di Masjid Agung Sleman. Rencananya akan menghadirkan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Imigrasi," terangnya lebih lanjut.

Ditambahkan, untuk petugas haji tidak ada lagi rekrutmen, mengingat keterbatasan waktu. "Bisa jadi petugas kloter tahun 2020 yang sudah lolos dan telah mengikuti pelatihan akan diberangkatkan. Tentu disesuaikan dengan jumlah jemaah atau jumlah kloter," ujarnya. "Semoga penyelengaraan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti," pungkasnya. (tnf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline