Lihat ke Halaman Asli

Tips Menulis #6 Siapkan Alat Bantu

Diperbarui: 13 Februari 2021   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay : Ini dia alat bantu HP

Hasrat menulis bisa datang kapan saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Kadang di saat-saat yang tidak diharapkan seperti saat berkendara, bercengkerama bahkan saat berada di toilet ide bisa saja melintas.

Kalau menunggu sampai bisa duduk manis di depan laptop baru menuangkan ide yang terlintas, tentu butuh waktu lama. Bisa jadi ide tadi kabur duluan gak tahu hilang kemana. Ini juga sering saya alami. Mungkin sedikit-sedikit masih ingat yang terpikirkan tadi, tapi nyatanya saat akan dituangkan justru berbeda. Malah kadang berbelok jadi ide lain. Sayang sekali bukan?

Nah, untuk mengantisipasi hal ini saya biasanya menggunakan alat bantu yang paling dekat dengan aktivitas keseharian kita. Tanpa ribet harus khusus menyiapkan dan membawanya kemana-mana. Tentu yang paling dekat dan mudah membawanya ya cuma handphone. Barang mungil ini diyakini memiliki keajaiban yang luar biasa. Namun tentu tergantung si empunya ya. Apakah dia mau memaksimalkan fungsinya atau hanya sekedar sebagai alat komunikasi biasa. Atau hanya sekedar selfie-selfie untuk menyimpan dokumen foto. Pilihan itu tentunya ada pada kita sendiri.

Mulai sekarang, maksimalkan fungsi handphone untuk mencatat hal-hal penting termasuk ide yang berkelebat bak kelelawar. Segera tuang isi kepala jangan biarkan menguap tanpa jejak. Jika di handphone belum ada aplikasi untuk mencatat, kita bisa download dari playstore. Cari menu tentang note, di situ akan ditampilkan banyak pilihan. 

Biasanya sebelum download saya selalu melirik komentar atau testimoni para user, hanya sekedar memastikan apakah menu tersebut layak atau tidak untuk dipinang. Atau bisa dari jumlah bintang yang disematkan. Jika bintangnya lebih dari empat, bisa dipastikan aplikasinya tidak abal-abal. Selanjutnya silakan mendownload.

Sebelum mendownload, pastikan kapasitas memory masih mencukupi. Jangan sampai di tengah-tengah proses download jadi terhambat gara-gara ruang penyimpanan full. Entah karena file dokumen, video, atau foto. Jika memang tidak memungkinkan, beberapa file penting bisa ditransfer lebih dulu ke laptop atau disimpan ke google drive.

Nah, jika sudah berhasil mendownload langkah selanjutnya tampilkan menu tersebut di posisi paling strategis di layar handphone. Jangan sampai saat kita butuh menggunakannya, masih ribet mencari keberadaannya. Yang bikin bete, dia gak bisa dipanggil via voice. Jadi ya kalau susah mencari paling kita jadi repot sendiri dibuatnya. Oke, intinya taruh di tempat yang mudah dicari.

Sesi selanjutnya saat menuangkan ide pun juga perlu strategi. Buat judul yang mudah diingat. Meski judul nulisnya belakangan setelah ide tertuang, namun juga perlu diperhatikan keberadaan dan keunikan judul. Sekali lagi biar mudah mencari. Meski bukan jadi judul permanen setidaknya sebagai morse untuk memudahkan searching.

Ada aplikasi yang sudah tersedia kolom judul, kalau ini pasti otomatis ya. Tapi kalau aplikasi tidak ada kolom judul, perlu diawali dengan judul di atasnya. Lanjut, jika yang dituliskan berseri, alangkah baiknya diberi kode yang sama tujuannya biar mudah mencari. Misal, Buku #Cinta Bersemi. Nanti di Bab berikutnya bisa diikuti Buku #Patah Hati. Dan seterusnya.

Baiklah, sepertinya sudah tidak sabar untuk segera mempraktekkan teori yang super simpel ini. Yuk, segera eksekusi ide yang melintas, jangan biarkan lepas. Silakan mencoba, semoga bermanfaat ya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline