Lihat ke Halaman Asli

Gelar Tarawih, Masjid Ini Keluarkan Maklumat Lindungi Jamaah

Diperbarui: 30 April 2020   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait imbauan pemerintah untuk tetap menjalankan ritual ibadah selama pandemi Covid-19 hanya di rumah saja nyatanya tak semua masjid mematuhi. Begitu pula dengan Masjid Jogokaryan yang terletak sekitar 10 km dari rumah kami. Tentu bukan tanpa alasan, karena masjid ini sudah sangat bagus dalam hal manajemen kemasjidan dan menjadi rujukan bagi masjid-masjid di seluruh Indonesia. Bahkan tidak jarang menjadi destinasi wisata religi bagi mereka yang singgah ke Kota Yogyakarta.

Dalam hal pengelolaan keuangan, Masjid Jogokaryan sangat transparan. Bahkan nyaris tak ada saldo dalam kas masjid karena semua pemasukan langsung disalurkan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat khususnya jamaah dan masyarakat sekitar Masjid Jogokaryan. Takmir masjid juga sangat memperhatikan kesejahteraan sosial masyarakatnya.

Ini juga yang menjadi alasan mengapa hingga detik ini, Masjid Jogokaryan belum memberlakukan lockdown seperti masjid-masjid yang tersebar di beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ustad Muhammad Jazir selaku Ketua Dewan Syuro’ Masjid Jogokaryan menyatakan telah mengeluarkan Maklumat terkait virus corona. Maklumat yang berisi 9 poin tersebut berkaitan dengan kegiatan umat yang ada di Masjid Jogokaryan. Pihaknya mengaku soal ekonomi menjadi salah satu pertimbangan mengapa masjid ini tetap menggelar salat berjamaah.

Tentu keputusan ini didukung oleh jamaah dan warga sekitar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Terlihat saat melaksanakan salat berjamaah, mereka tetap mengenakan masker dan memberi jarak saf yang lebar. Artinya masjid tetap memberlakukan physical distancing dan jamaah pun mematuhinya.

Seperti imbauan pemerintah, sebelum masuk masjid jamaah harus mencuci tangan terlebih dahulu dan wajib melalui bilik disinfektan untuk ukur suhu badan. Selain itu, Masjid Jogokaryan juga dilengkapi dengan klinik kesehatan.

Dokumen:pribadi

Terkait dengan protokol kesehtan, bagi jamaah juga disarankan untuk berwudlu dari rumah, membawa sajadah sendiri-sendiri serta tidak perlu berjabat tangan.

Seperti tahun sebelumnya selain tarawih juga digelar buka bersama (ta’jil) namun untuk menghindari kerumunan, penyajian menu dalam bentuk kotak bukan lagi piring terbang. Terlepas dari apakah kondisi ini aman atau tidak untuk jangka panjang mengingat Masjid Jogokaryan sebagai masjid rujukan yang terkadang sering didatangi jamaah dari daerah lain, namun kepeduliannya dengan masyarakat sekitar patut menjadi diacungi jempol.

Pihak takmir pun menyarankan untuk para penjaja makanan yang biasanya berjajar rapi di sepanjang jalan menuju masjid supaya menggelar Pasar Ramadan Jogokaryan secara online, hal ini untuk menghindari kerumunan masa. Warga masyarakat tidak kehilangan mata pencaharian namun juga tetap dapat menjaga kesehatan agar tidak terdampak Covid-19.

Kepeduliannya terhadap kesehatan jamaah masjid dibuktikan dengan penyemprotan disinfektan 5 kali sehari atau sebelum dilaksanakannya salat jamaah. Tidak hanya itu saja, sejak awal bergulirnya kabar wabah corona sampai ke Indonesia, takmir masjid langsung bereaksi membagikan masker dan handsanitizer ke seluruh jamaah secara gratis.

Sebelum Ramadan, Masjid Jogokaryan juga sudah menyediakan minuman empon-empon yang dijamin mampu menjaga imunitas tubuh para jamaah agar tetap sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline