Lihat ke Halaman Asli

Analisis Kepentingan Nasional China melalui Shanghai Cooperation Organization dalam Perspektif Liberalisme

Diperbarui: 17 November 2022   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

China merupakan negara yang sering menjadi perhatian karena negara dengan populasi terbanyak ini tumbuh menjadi negara new rising power yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan bersaing dengan Amerika Serikat, Perkembangan pesat China merupakan hasil dari kerjasama bilateral maupun multilateral dimana kemajuan China yang paling terlihat adalah di bidang ekonomi dengan adanya penerapan kebijakan Open Door Policy. Namun karena kebijakan ini juga membuat China harus bisa mengimbangi energi yang merupakan penggerak motor industri dalam negeri sebagai bagian dari konsekuensi pertumbuhan perekonomian yang cepat.

Salah satu mitra China dalam kerjasama bilateral adalah Kazakhstan yang merupakan negara di Asia tengah yang berbatasan langsung dengan China dimana hal ini menjadi keuntungan bagi China karena dapat memotong biaya distribusi energi dari Kazakhstan, selain Kazakhstan negara - negara di Asia tengah yang lain juga patut diperhitungkan karena adanya potensi alam yang menjanjikan misalnya saja beberapa negara di Asia Tengah disebut sebagai kawasan laut kaspia karena memiliki deposit kandungan minyak terbesar kedua di dunia setelah Timur Tengah beberapa negara tersebut diantaranya adalah Azerbaijan, Iran, Russia Uzbekistan, Kazakhstan dan Turkmenistan.

Karena kawasan Asia Tengah yang strategis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah, kawasan ini menjadi rebutan dari negara - negara yang berpengaruh besar pasca terjadinya kekosongan kekuasaan di Asia Tengah karena runtuhnya Uni Soviet yang membuat AS berusaha untuk meluaskan pengaruhnya Asia Tengah, namun di sisi lain pengaruh AS yang semakin kuat imembuat China dan Rusia merasa terancam hal yang sama juga dirasakan oleh negara Kazakhstan, Kyrgistan, Uzbekhistan dan Tajikistan yang merasa lebih nyaman menjalin kerjasama dengan China dan Rusia. Alasan inilah yang menjadi komitmen untuk pembentukan Shanghai Cooperation Organization.

Organisasi keamanan yang beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan dan Kyrgyzstan ini, Shanghai Cooperation Organization atau SCO merupakan organisasi yang berfokus pada masalah politik, keamanan, ekonomi dan budaya. Kehadiran SCO dalam memetakan hubungan kerjasama antar anggota menjadi keuntungan yang meningkatkan pendapatan negara anggota baik dibidang perdagangan maupun investasi. SCO juga merupakan wadah yang dapat memenuhi kepentingan nasional setiap negara anggota nya salah satu nya adalah China dimana kepentingan nasional China akan coba dilihat dari perspektif Liberalisme.

Teori Liberalisme merupakan teori hubungan internasional yang muncul setelah perang dunia dimana teori ini hadir sebagai tanggapan untuk menjauhkan perang dari negara - negara, dalam perkembangannya teori ini berfokus pada pandangan bahwa manusia itu baik dan mau untuk membantu sesama selain itu Liberalisme juga tindakan negara merupakan tindakan demokratis yang bisa menjaga perdamaian sehingga membentuk hubungan internasional yang kooperatif dan bertindak rasional demi kepentingan bersama serta memungkinkan negara terlibat dalam Tindakan kolaboratif.

Dalam setiap teori hubungan internasional pasti tidak terlepas dari yang namanya perselisihan untuk mencegah hal ini terjadi dalam perspektif Liberalisme khususnya Liberalisme institusionalis menekankan pentingnya organisasi internasional, dengan adanya organisasi internasional beserta aturan aturan yang mengikat akan membuat politik internasional lebih adil dan menyetarakan kekuatan negara - negara yang kuat dengan negara - negara yang lemah dan membuat hubungan antar negara bersifat multilateralisme. Oleh karena itu kerjasama antar negara merupakan asumsi dasar dari perspektif Liberalisme dimana Kerjasama dilakukan atas dasar kepentingan bersama, selain itu Liberalisme juga agar dalam hubungan internasional tidak terjadi peperangan diperlukannya hubungan yang bersifat interdependensi atau saling ketergantungan yang bisa dilakukan lewat free trade / perdagangan bebas dimana Liberalisme interdependensi ini menjadi basis kerjasama yang fungsional dan menjadi pendorong ada nya berbagai bentuk kerjasama regional serta penghapusan atas pembatasan - pembatasan dalam ekonomi.

Kerjasama menjadi salah satu asumsi dasar dari Perspektif Liberalisme dan menjadi cara untuk meraih kepentingan nasional, dimana China dalam SCO berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional nya yakni terkait keamanan ekonomi yang mengarah pada aspek sumber daya, finansial yang berdampak langsung pada kesejahteraan negara terkait dengan pertumbuhan ekonomi di China, SCO menjadi salah satu wadah dan sarana bagi China untuk memenuhi keamanan ekonomi tersebut lewat kerjasama dengan negara anggota SCO dalam mengamankan pasokan energi yang semakin meningkatkan, Dalam hal ini China bekerjasama dengan Kazakhstan dalam membangun jalur pipa migas sebagai upaya untuk mempermudah China dalam mengakses sumber energi di Kazakhstan serta mengurangi ketergantungan akan kebutuhan energi pada Timur Tengah. Selain berfokus pada aspek ekonomi China juga mempunyai kepentingan politik untuk melindungi negara dari intervensi politik kubu barat khususnya pengaruh Amerika Serikat yang dibuktikan lewat kecaman SCO terhadap anti - misil AS dan krisis Georgia, tindakan SCO ini menunjukan adanya upaya untuk membuat politik global lebih adil dan berupaya untuk membuat hubungan antar negara lebih terkontrol.

Adapun kepentingan nasional China yang lain yakni pembentukan jalur sutra yang merupakan jalur perdagangan utama yang telah ada sejak abad ke 2 hingga abad ke 8. China berkeinginan untuk mengembangkan jalur sutra ini lebih luas dari sebelumnya dengan maksud untuk meningkatkan perdagangan antar benua dan meningkatkan hubungan antar negara yang merupakan bagian dari jalur sutra. Untuk memenuhi tujuannya ini dilakukan kerjasama dengan negara - negara yang termasuk dalam rute jalur sutra yakni adanya diplomasi ekonomi yang dilakukan China dengan negara anggota SCO khususnya yang berbatasan langsung dengan China yakni Kazakhstan dan Kyrgyzstan dengan adanya bantuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara - negara tersebut yang mana ini menunjukkan adanya interdependensi atau saling ketergantungan antar sesama anggota SCO dan hubungan Kerjasama yang fungsional dimana China tidak bisa membangun jalur sutra tanpa adanya hubungan yang baik dengan negara Asia Tengah begitu juga negara Asia Tengah yang membutuhkan China dalam masalah keamanan dan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline