Lihat ke Halaman Asli

Titian Agatha

Mahasiswa

Mahasiswa UNNES GIAT 2 bersama Kader Posyandu Desa Tegalsari Barat Adakan Edukasi Pencegahan Stunting

Diperbarui: 8 September 2022   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi Pencegahan Stunting (Dokumentasi Pribadi)

Tegalsari Barat- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui kegiatan UNNES GIAT 2 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM UNNES mengadakan kegiatan “Edukasi Pencegahan Stunting” pada 27 Agustus 2022 yang bertempat di balai desa Tegalsari Barat, Kecamatan Ampelgading, Pemalang.

Kegiatan “Edukasi Pencegahan Stunting” ini berlangsung mulai pukul 09:00 – 12:00 WIB yang dilaksanakan bersamaan dengan kelas ibu hamil. Dalam pelaksanaannya, Mahasiswa UNNES GIAT 2 juga turut menggandeng bidan desa serta kader posyandu Desa Tegalsari Barat.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan penyampaian materi stunting secara garis besar oleh narasumber yaitu Ibu Ilmiyah, Amd. Keb., selaku bidan Desa Tegalsari Barat. Sebagian besar  masyarakat masih belum memahami istilah dari stunting. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang mengakibatkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya karena adanya masalah gizi kronis seperti kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Beberapa indikator yang mampu mempengaruhi terjadinya resiko stunting adalah berat badan lahir rendah, panjang badan lahir pendek, anemia pada ibu hamil, dan diare pada balita.

Pemaparan oleh Bidan Desa (Dokumentasi Pribadi)

Ibu Ilmiyah Amd. Keb., dalam pemaparannya juga menganjurkan ibu-ibu hamil dapat mendownload aplikasi e-Kohort yaitu sistem pemantauan kesehatan baik untuk ibu, bayi, juga balita yang mencakup pencatatan, pemantauan, dan juga pelaporan. Aplikasi e-Kohort juga bisa menunjukkan anak yang tergolong stunting atau bukan. Menurut aplikasi tersebut, seorang anak digolongkan kedalam stunting apabila statusnya sangat pendek.

Selain bidan desa, mahasiswa UNNES GIAT 2 juga turut berpartisipasi aktif dalam menyampaikan materi mengenai "Efek Minum Teh Sehabis Makan pada Ibu Hamil". Dalam pemaparannya dijelaskan bahwa pada teh terdapat kandungan zat anti gizi berupa senyawa tanin mampu mengurangi tingkat penyerapan daya serap zat besi sehingga mengakibatkan masalah dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi akan berdampak parah pada kepadatan mineral tulang, kandungan mineral dalam tulang, dan juga kekuatan tulang paha.

Pemaparan oleh Mahasiswa KKN UNNES GIAT 2 (Dokumentasi Pribadi)

Faktor lain yang mampu menyebabkan stunting adalah Insuline-like Growth Factors (IGF) yang merupakan growth promoting dalam proses tumbuh kembang anak serta meningkatkan pertumbuhan linear anak. Apabila ibu hamil mengalami anemia defisiensi zat besi, maka akan mengakibatkan konsentrasi IGF (Insuline-like Growth Factors) berkurang, sehingga transport nutrient yang didapatkan janin dan ibu menjadi tidak maksimal. Produksi IGF yang rendah merupakan mekanisme biologis terjadinya perawakan pendek hingga stunting.

Edukasi Pencegahan Stunting (Dokumentasi Pribadi)

Selain pemaparan materi, kegiatan tersebut juga diselingi dengan pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Pada kegiatan ini juga diberikan alternatif dalam menurunkan tingkat kejadian anemia melalui perubahan pola minum teh 1-2 jam sebelum dan sesudah makan. Kegiatan yang dihadiri oleh 18 ibu hamil ini memberikan pula cara pencegahan anemia pada ibu hamil, yaitu dengan mengonsumsi vitamin prenatal, suplemen zat besi, konsumsi makanan yang sesuai, dan tentu saja konsumsi vitamin C yang mampu menyerap zat besi lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline