Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Nazaruddin Seorang yang Taqwa

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_130792" align="aligncenter" width="640" caption="Muhammad Nazaruddin, dapurkreatif-jiwenk.blogspot.com"][/caption] Sebagian besar masyarakat menilai Muhammad Nazaruddin adalah seorang yang memiliki akhlaq yang kurang baik dengan melakukan tindakan korupsi, namun ada juga yang menilai dia seorang yang sangat pandai, bahkan ada pula yang menilai dia seorang yang sangat taqwa (bertaqwa). Saya-pun mencoba mengikuti perkembangan berita yang meliput semua tentang sepak terjang seorang Muhammad Nazaruddin melalui berbagai media massa. Banyak kalangan yang menghujat dia sebagai koruptor kelas kakap yang sangat merugikan Negara, namun ada pula yang menilainya seorang yang sangat pandai karena saat dia berteriak-teriak tentang siapa saja yang terkait dengan tindakan korupsi ini, membuat semua mata dan media menjadi heboh dengan ulahnya itu, namun ketika saat ini sudah ditangkap KPK ulah Nazaruddin menutup mulutnya alias diam, ini-pun mengundang reaksi banyak pihak. Sungguh pandai sekali seorang Nazzarudin ini dalam menciptakan opini publik yang dipenuhi rasa penasaran dan ke-khawatiran banyak pihak, termasuk keberaniannya mengancam seorang SBY selaku presiden dengan mengatakan, "Pak bila saya terseret dengan kasus korupsi ini, maka anak bapak Ibas, akan saya bongkar juga!". Dan ini sempat membuat seorang SBY merasa gundah-gulana, dengan berbagai cara SBY akan membela mati-matian anaknya itu. Tapi disisi lain ada pula seorang ulama yang berpendapat bahwa Nazaruddin itu seorang yang bertaqwa, namun caranya 'ngawur', sebab dia salah mengamalkan salah satu sunnah Rosul tentang pelaksanaan puasa, yaitu Rosululloh Muhammad SAW bersabda: "Saat kita berpuasa, bila kita lupa memakan sesuatu, maka itu adalah sebuah rezeki dari Allah". Bila kita lihat sikap Nazaruddin saat ini setelah ditangkap KPK dengan berdiam diri menutup mulutnya dengan alasan dia berada dibawah tekanan, dan apa yang disampaikan kepada media bahwa dia 'lupa' akan semuanya, dia 'lupa' dengan semua tindakannya, bahkan dia 'lupa' dan tidak tahu mengapa dia ditangkap dan benar-benar 'lupa', bahkan dia-pun juga mangamalkan sunnah Rosul diatas yaitu dengan menganggap bahwa dirinya 'lupa' dengan semua tindakan korupsinya dan juga menganggap semua hasil korupsinya adalah rezeki dari Allah. Inilah tindakan taqwa seorang Muhammad Nazaruddin yang ngawur itu. Memang iklim politik saat ini benar-benar sudah ngawur, karena bisa saja membawa 'sesat' yang melakukan politik di era jaman yang sudah menggila ini, buktinya terlihat pada seorang Nazaruddin yang memiliki nama dengan awalan Muhammad didepan namanya, namun dia tidak bisa menjaga nama baik Muhammad yang melekat didepan namanya itu, seharusnya dia mengikuti semua akhlaqul-qarimmah dari Rosululloh, bukan melakukan kemaksiatan seperti yang dia lakukan itu. Salam Ramadhan, Titi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline