Lihat ke Halaman Asli

Bangsa Kita Tahu, tapi Tidak Tahu Diri

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_140532" align="aligncenter" width="605" caption="Ilustrasi pelanggaran pengendara motor dan mobil di jalur busway, from google image"][/caption] Seperti yang disampaikan dalam berita pagi ini di Fokus Pagi, terjadi untuk kesekian kalinya pengendara motor di Jakarta tewas seketika ditabrak Bus Way jurusan Harmoni Kalideres hari minggu sore di jalan Kyai Tapa, Grogol, kadang kejadian ini selalu saja berulang dan berulang lagi. Padahal transportasi umum ini sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat kita di Jakarta dan memiliki jalur/jalan khusus buat busway ini, namun tidak dipungkiri masih saja kita lihat banyak pengendara motor yang melintas di atas jalan busway ini, baik yang dilakukan oleh masyarakat umum  atau oleh aparat sendiri dan jelas saja sering terjadi kecelakaan serupa. Padahal kalau kita sudah tahu bahwa dilarang berjalan di jalur busway, ya coba dipatuhi dan layaknya jalur kereta api yang mempunyai rel khusus yang memang harus dilalui oleh kendaraan kereta api itu sendiri, dan bila terjadi kecelakaan pasti yang salah adalah penggunakan jalur yang bukan diperuntukkan untuk kendaraan itu. Semua masyarakat 'sudah tahu' aturan itu, namun 'tidak tahu diri', sehingga bila sudah terjadi kecelakaan baru semuanya ribut, mencari kambing hitam. Semua jelas ada resikonya, bila kita melanggar aturan yang sudah ditetapkan dan berlaku secara umum, maka bila yang bersangkutan melanggarnya dan sedang sial sehingga terjadi kecelakaan yang sampai merenggut nyawa, inilah akibat yang harus ditanggung oleh palanggar aturan itu. Sejauh mana kesadaran bangsa ini akan kedisiplinan berlalu-lintas?, inilah yang harus dipertanyakan pada tiap-tiap individu pengguna jalan raya, jangan hanya mengejar kecepatan, namun harus mengorbankan keselamatan! Salam kesadaran, Titi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline