Lihat ke Halaman Asli

Tristan Jari

Kata dapat mengubah segalanya

Menyeberang

Diperbarui: 24 Maret 2022   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dunia merayumu dan kau bangga karena terbuai. Pagi berganti malam lalu berulang sampai tak terhitung. Kau masih berdiri pada titik yang sama menunggu cintamu kembali tanpa pasti. Gelisahmu menggerogotimu dengan kasar dan kau dengan gembira menutupinya dengan tawa lalu berkata kau tak apa-apa. Apa yang kau pikirkan? Bisakah kau maju? melompat ke seberang jalan yang masih abu-abu. Kau ragu karena tak terlihat pemandangan dibaliknya dan kau memutuskan untuk berhenti disana, kembali mengejar cintamu. 

Ada sebuah tempat disana, dimana ada dia yang dengan resah menunggumu. Dia sedang berbaring di rerumputan hijau menengadah ke langit biru yang terbentang tak putus. Dia bisa melihatmu di seberang sana, di balik kabut abu-abu yang membatasi. Melihatmu mendekat dan dia kecewa saat kau berbalik arah dan tak maju. 

Kau meresapi dinginnya pagi, dibawah sinar matahari yang hangat kau mulai berangan. Jika nanti aku menemukannya, aku tak akan melepaskannya pergi.

Ya, hanya seperti itu. Kau selalu berangan dan tak berusaha menyeberanginya.

Beberapa orang mencari tetapi tak membuka tali yang mengikat kaki mereka. Tidak ada yang bisa didapatkan saat kau mengais di tempat yang sama. Bebaskan dirimu dan temui apa yang ada di depanmu tanpa melihat ke belakang. Yang telah lalu takkan membantumu selain memperingatkanmu untuk tak mengulangi kesalahan yang sama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline