Lihat ke Halaman Asli

Tristan Jari

Kata dapat mengubah segalanya

Berhenti atau Maju

Diperbarui: 13 Januari 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Part 1

Memijak bumi memang tidak pernah mudah. Penuh dengan sensasi dan rasa gelisah setiap hari. Entah apa yang kita kejar, tetapi semuanya tidak pernah menjadi mudah dan terarah. Sebelumnya rencana kita untuk hidup tertata , tetapi beberapa menit kemudian menjadi berantakan. Bukan karena tidak serius menjalani hidup tetapi sekali lagi karena memang semua hal tak pernah berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ada yang telah mengaturnya dan jika kau percaya pada Tuhan, dialah yang mengatur semuanya untukmu secara keseluruhan tanpa tapi. Beberapa tahunmu mungkin berjalan tanpa arah, kau menderita, meratapi nasibmu, merasa iri pada orang lain, mencoba berkali-kali tetapi tetap jatuh kembali dan tak merenggut apa yang kau inginkan di tanganmu. Perlahan-lahan langkahmu berat, lebih banyak berdiam dan tidak ingin berpindah dari zona nyaman. Semua keyakinanmu yang teguh tentang kehidupan luar biasa yang menantimu di depan perlahan tergerus oleh masa. Kau terlambat dalam segala hal dan hidup seperti dalam cangkang rapuh yang sebentar lagi remuk berkeping-keping. Waktu yang kau habiskan untuk menunggu terasa seperti sia-sia. Kau mencoba sebaik mungkin untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, tetapi semua terasa sangat berat, kau menghela napas dan berkata bahwa "hatimu sudah tidak kuat menahannya". Semua cerita yang tidak kau inginkan berjalan lancar tanpa skenario yang kau buat, tanpa berhenti dan bertepi. Dunia tetap berjalan dan kehidupan terus berubah setiap hari ketika kau berhenti mencoba. Semua hal di sekelilingmu berpindah dari tempatnya, entah orang terkasih, entah perasaan maupun beberapa ekor semut yang semula sering kau lihat pun sudah tak ada di tempatnya. Kesepianmu terasa seperti pembunuh saat kau merasa tak ada tempat bagimu.

Part 2

Kehangatan memelukmu saat kau tidur, semua hal yang menjadi penghambatmu dalam hidup hanyalah mimpi, tidurmu nyenyak dan kau membawa rasa nyaman saat malam. Perlahan-lahan matamu terbuka dan kau bangun tanpa berpikir tentang apa yang akan terjadi di detik berikutnya. Kau merasa akan ada banyak hal baik terjadi padamu di dalam hidupmu, kau tak merencanakan apapun dan menjalani semua tanpa protes. Perlahan-lahan kau membuka pikiran dan hatimu, membawa dirimu kepada kebahagiaan yang tidak kau bayangkan akan kau dapati. Kesabaran kau kunci dalam dirimu sendiri, kau tidak bertanya-tanya tentang arti hidup saat kau diuji dan beberapa waktu kemudian kau menemukan jawabannya sendiri tanpa ada yang membantumu menjawabnya.

Berpijak pada bumi tidak akan mudah saat kau memaksakan dirimu untuk segala hal yang tidak seharusnya kau kejar. Ingatlah bahwa menunggu bukan berarti pasrah, pasrah bukan berarti kau berhenti mencoba. Saat hujan turun kau hanya berteduh bukan berhenti untuk pulang ke rumah.

Ada alasan untukmu tetap bernapas, ada alasan untukmu tetap percaya, ada alasan untuk kau tetap tinggal. Maka jangan berhenti saat ada beberapa retakan dalam hidupmu, jika tak bisa diperbaiki, buatlah sesuatu yang lain. Cahayamu tidak akan pernah redup saat harapanmu tetap ada. Saat di penghujung hari kau katupkan tangan dan bersyukur, Dia tahu bahwa harapanmu untuk esok masih menggebu-gebu dan tak akan pernah hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline