Pagi ini aku kangen sekali mengunjungi Kompasiana. Lapak yang sudah aku tinggalin sejak posting terakhirku tanggal 1 Januari 2012. Memang awal tahun ini aku sedikit mengalami ujian dalam hidup, sehabis merayakan tahun baru 2012 suamiku tiba-2 mengalami stroke. Aku sedikit stress karena suamiku tipe yang sangat alot untuk periksa kedokter, padahal aku tahu aku harus memanfaatkan Golden moment untuk penanganan stroke karena jika terlambat akan fatal akibatnya. Nah itulah saat tersulit membujuk suami untuk mau diopname dan minum obat dokter. Alhamdulilah rasa persaudaran di kompleks tempat tinggal kami sangat erat, sehingga mas Yudha, mbak Tri, Ance dan papi berbondong bondong membujuk suami untuk ke dokter, sampai mereka rela untuk bolos kerja demi pakde Budi. Aku sempat bertanya, adakah salah dalam doaku pada saat mengawali awal tahun ini ? rasanya tidak, aku inget bahwa kehidupan manusia itu penuh dengan misteri. Yah, mungkin suamiku sendiri belum bisa menerima keadaan, jam 2 pagi dia masih sehat segar bugar, ee jam 6 pagi pada saat aku akan berangkat kerja stroke mengubah kehidupannya dari orang yang mobile menjadi lumayan statis selama 4 bulan, alhamdulilah sekarang sudah lebih baik.
Ternyata, jika ada anggota keluarga dirumah yang sedang sakit, aura dirumah yang biasanya cerah ceria akan berubah. Hal ini terjadi karena bagi si sakit akan sedikit lebih sensitif. Sehingga tawa dan canda tidak cocok bagi si sakit. Dan bagi anggota keluarga yang sehat, tentu saja semua energi terfokus pada si sakit. Sehingga forum-2 seperti Kompasiana dan FB yang sebetulnya bisa menjadi ajang melepaskan stress tidak tersentuh.
Pagi ini saatnya aku memulai kembali aktifitasku kembali di Kompasiana, forum yang kadang membuatku kangen dengan membaca tulisan-2 dari yang jenaka sampai serius. Ternyata hidup itu misteri.
Tapi aku masih lebih bersyukur, jika membandingkan kehidupanku dengan kehidupan orang-2 yang dahulunya terhormat, bermandikan harta dengan penampilan yang sangat terjaga, sekarang harus diperiksa KPK dan menjalani pemeriksaan dan stress karena harus tinggal di sel bersama narapidana lainnya. Ternyata hidup harus memilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H