Seorang anak bermata indah. Ya, anak itu bernama Lia. Sekarang usianya sudah 15 tahun.
Lia saat ini sedang menempuh ilmu di MTsN Padangpanjang.
Lia diberikan tugas oleh Bu Siti untuk membuat cerita pendek tentang kesalahannya di masa lampau
"Anak-anak buatlah CERPEN dengan tema penyesalan di masa lampau!". Lia pun teringat kejadian konyol 11 tahun yang lalu.
Kala itu Lia menginjak umur 4 tahun. Wajah lugu dengan mata indahnya membuat siapapun terpana dengan wajahnya. Tidak lupa dengan rambut Lia selalu di kepang kala itu.
Sinar mentari pagi menerangi halaman rumah Lia. Hari Minggu cerah menemani cerita Lia kala itu.
Pagi itu Lia sedang bermain dengan Abangnya bernama Andi. Jarak umur Andi hanya 2 tahun lebih tua dari Lia. Andi selalu baik kepada adiknya walaupun adiknya sedikit jahil. Andi juga memiliki alis tebal sebagai cirikhasnya.
Lia dan Abangnya memainkan mobil Tamiya. Mobil Tamiya itu di mainkan pada lintasannya. Mereka berdua berlomba-lomba untuk menjadi pemenang. Lia sangat senang memainkan Tamiya bersama Abangnya.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat mengakibatkan baterai Tamiya habis Tamiya pun berhenti mendadak.
Lia dan Abangnya berhenti memainkan itu. Andi Abangnya Lia pun segera membereskan mainan mereka.
Selesai membereskan, Abangnya Lia menyuruh Lia untuk meminjam HP kepada bundanya