Ekstrakurikuler Tari SMP Muhammadiyah 10 Surabaya kembali mencuri perhatian melalui penampilan yang memukau. Pada Minggu, 15 Desember 2024, tim tari SPEMLUH tampil dalam acara International Day of Persons with Disabilities yang diselenggarakan oleh Swiss-Belhotel International. Mengusung tema "Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan," acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ibu Fatma Syaifullah Yusuf, istri Menteri Sosial, Ibu Anna Fajriatin, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, serta perwakilan dari UK dan US Embassy.
Dalam balutan busana berwarna ungu hitam, tim tari SMP Muhammadiyah 10 Surabaya membawakan tarian tradisional Milu Sarju yang berhasil memikat hati para tamu undangan. Penampilan yang apik ini mengundang pujian dari banyak pihak. Guru pembina tari, Ustazah Eka Sri Rahayu, S.Sn., mengungkapkan rasa bangganya.
"Dapat tampil di acara sebesar ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami. Semoga anak-anak semakin semangat, terus meningkatkan kualitas, dan meraih lebih banyak prestasi di masa depan," ujar Ustazah Eka. Ia menambahkan bahwa ini adalah peluang emas untuk memperkenalkan sekolah sekaligus melestarikan seni tari tradisional.
Sebelumnya, tim tari ini juga tampil di acara Kickoff Meeting: Collaborate, Innovate, Accelerate -- Family Gathering 2024 di Ciputra World Surabaya. Mereka sukses membawakan tarian Saman dengan kostum khas Aceh berwarna kuning, yang kembali membuktikan kemampuan dan kreativitas mereka di berbagai kesempatan.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Surabaya, Ustaz Fathoni, S.Pd., memberikan apresiasi tinggi kepada tim tari yang telah membawa nama baik sekolah di kancah lokal hingga internasional. "Kami sangat bangga atas kerja keras dan dedikasi tim tari. Harapan kami, anak-anak tetap rendah hati, terus belajar, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam sesuai slogan sekolah, 'Excellent in Achievement, Islamic in Character'," ungkapnya.
Penampilan tim tari ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan karakter dan prestasi akademik dapat berjalan beriringan, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam melestarikan kebudayaan Indonesia di tengah arus modernisasi global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H