Lihat ke Halaman Asli

Memahami Kegunaan Batubara dan Proses Penambangan di Perusahaan Titan Infra Energy Group

Diperbarui: 25 April 2024   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Kegunaan Batubara dan Proses Penambangan di Perusahaan Titan Infra Energy Group (Dok. Titan Infra Energy Group)

Batubara memiliki peranan krusial dalam menyokong kebutuhan energi global. Sebanyak hampir 40% dari pembangkit listrik di seluruh dunia bergantung pada batubara (Anonim, 2005). Namun, kegunaannya tidak hanya terbatas pada pembangkit listrik. Batubara juga menjadi bahan bakar utama dalam industri baja, semen, alumina, kertas, kimia, dan farmasi. Selain itu, dari batubara juga dihasilkan produk-produk sampingan yang beragam, seperti sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik, dan serat (Anonim, 2005).

Proses Pembentukan Batubara

Batubara terbentuk dari akumulasi tumbuhan yang mati dan terpreservasi dengan baik di lingkungan bebas oksigen (anaerobik). Proses ini terjadi di bawah tanah, di tempat-tempat seperti dasar danau atau endapan sedimen halus. Tekanan dan suhu tinggi selama proses pembentukan mengubah sisa-sisa tumbuhan menjadi batubara. Persentase karbon meningkat sedangkan persentase hidrogen dan oksigen berkurang, menghasilkan material dengan kandungan karbon lebih dari 50% berat dan 70% volume yang dikenal sebagai batubara.

Ragam Jenis Batubara

Batubara memiliki beragam jenis dan karakteristik. Faktor-faktor seperti jenis tumbuhan penyusun, pengotor, suhu, tekanan, dan lama waktu pembentukan menentukan karakter batubara. Batubara mulai dari lignit hingga antrasit, dengan tingkat keras dan kandungan karbon yang berbeda-beda.

Batubara sebagai Tulang Punggung Energi Indonesia

Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, membutuhkan suplai energi yang besar. Batubara menjadi salah satu sumber utama energi di Indonesia, dengan permintaan yang terus meningkat. Sektor pembangkit listrik menjadi konsumen terbesar batubara di Indonesia, dengan perkiraan konsumsi mencapai 123,2 ton pada tahun 2025. Indonesia sendiri memiliki sumberdaya batubara sekitar 149,009 miliar ton dan cadangan sebesar 37,604 miliar ton (data Badan Geologi, 2018).

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk pembangkit listrik hingga 135,5 GW pada tahun 2025, dengan proporsi batubara dalam pasokan energi mencapai 33% (PerPres No.22 / 2017). Meskipun demikian, kebijakan energi nasional juga menetapkan target untuk energi baru terbarukan sebesar 17%, menunjukkan komitmen untuk bertransisi ke sumber energi yang lebih bersih.

Pertambangan Batubara (Titan Infra Energy Group)

Memahami Proses Penambangan Batubara di Anak Perusahaan Titan Infra Energy Group

Batubara, sebagai sumber energi yang sangat dicari, mengalami proses penambangan yang kompleks. Sejauh ini, kita mungkin hanya melihat gambaran lokasi tambang dan batubara yang sudah diproses menjadi bentuk yang siap pakai.

Berikut ini adalah tahapan proses penambangan batubara yang penting untuk Anda ketahui.

1. Pembersihan Lahan

Langkah pertama dalam proses penambangan batubara adalah membersihkan lahan tambang dari vegetasi yang meliputi pepohonan, semak-semak, dan rumput liar. Kegiatan ini biasanya dilakukan di lahan konsesi yang akan ditambang. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembersihan lahan termasuk jenis vegetasi yang tumbuh, kondisi tanah, topografi, serta kondisi cuaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline