Lihat ke Halaman Asli

Bahasa: Jendela Dunia

Diperbarui: 10 Januari 2025   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Bahasa: Jendela Dunia"

Prolog:

Di bawah rimbunan pohon besar di sebuah taman yang tenang, dua teman duduk berbincang, membuka perspektif satu sama lain tentang sebuah hal yang kerap terabaikan: bahasa. Alya, seorang remaja yang mencintai bahasa dan budayanya, melihat bahasa Indonesia sebagai karya seni dan identitas bangsa. Di sisi lain, Sekar seorang pemuda yang lebih pragmatis, menganggap bahasa hanya sebagai alat komunikasi biasa, tanpa makna lebih dalam.

Namun, perbincangan kecil di taman itu perlahan mengubah pandangan mereka. Dalam suasana hangat Bulan Bahasa, dialog mereka menjadi cerminan bagaimana bahasa, jika dimaknai dengan lebih mendalam, mampu menyatukan, menginspirasi, bahkan mengubah pandangan seseorang.

"Bahasa: Jendela Dunia" mengajak kita menyelami makna bahasa sebagai jembatan budaya, seni, dan rasa. Sebuah perjalanan singkat tentang bagaimana kata-kata yang sederhana bisa menjadi alat menciptakan perubahan besar.

Tokoh:

1. Alya - Seorang remaja yang sangat mencintai bahasa dan budaya.

2. Sekar- Teman Alya yang tidak terlalu tertarik dengan bahasa Indonesia.

Latar:

Sebuah taman yang sepi, dengan beberapa kursi dan pohon besar. Di sebelah kiri, ada meja yang dipenuhi buku dan laptop. Di sebelah kanan, ada bangku taman yang nyaman

ADEGAN 1: DI TAMAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline