Lihat ke Halaman Asli

ATIK TAFRIKHAH

Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Menerapkan Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 17 Februari 2022   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah sekolah, madrasah, atau PKBM Bapak/Ibu sebaiknya ikut menerapkan Kurikulum Merdeka tahun ini?

Sebelum memutuskan hal itu, Bapak/Ibu tentu perlu tahu apa itu Kurikulum Merdeka:

Apa ciri khasnya? Apa karakteristiknya? Apa bedanya dengan kurikulum yang sebelumnya? Dan apa manfaat yang bisa kita peroleh dengan menerapkan Kurikulum Merdeka?

Nah, ada tiga karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka.

Yang pertama, Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial. Karena fokus pada yang esensial, maka beban belajar di tiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit. Ini dimaksudkan agar guru punya lebih banyak waktu menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif. Seperti diskusi dan argumentasi, atau pembelajaran berbasis problem dan pembelajaran berbasis proyek. Ini juga dimaksudkan supaya guru lebih punya waktu untuk memperhatikan proses pembelajaran peserta didiknya. Misalnya, menerapkan asesmen formatif agar kita paham kemampuan awal peserta didik kita, atau memberi umpan balik dan masukan bagi tugas-tugas yang dikumpulkan peserta didik kita, atau sekadar mendengarkan mereka untuk lebih memahami kebutuhannya. Sekolah juga punya ruang lebih banyak untuk menggunakan materi yang kontekstual, sesuai dengan visi misi sekolah atau kondisi lingkungan sekitar.

Dengan demikian, peserta didik bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna sekaligus lebih menyenangkan.

Kurikulum yang lebih fokus pada materi esensial berarti beban materi di setiap pelajaran jadi lebih sedikit. Ini dimaksudkan agar guru punya waktu untuk menerapkan pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, misalnya diskusi dan argumentasi, pembelajaran berbasis problem, atau pembelajaran berbasis proyek.

Karakteristik yang kedua, Struktur Kurikulum yang lebih fleksibel. Sementara itu, untuk peserta didik SMA, Madrasah Aliyah, dan program Paket C juga lebih merdeka karena mereka tidak dikotakkan dalam peminatan IPA, IPS, dan Bahasa. Di kelas 11 dan 12, mereka bisa memilih pelajaran yang sesuai dengan minat dan aspirasi kariernya.

Itu adalah karakteristik yang kedua, yaitu Struktur Kurikulum yang lebih fleksibel.

Menurut Bapak/Ibu, apa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan Kurikulum Merdeka yang memiliki karakteristik strukturnya yang lebih fleksibel?

Karakteristik yang kedua adalah strukturnya yang lebih fleksibel. Kompetensi atau capaian pembelajaran ditetapkan oleh Kemendikbudristek tidak lagi untuk setiap tahun, tetapi untuk setiap fase. Misalnya, untuk SD, Kemendikbudristek menetapkan capaian fase A di akhir kelas 2, fase B di akhir kelas 4, dan fase C di akhir kelas 6.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline