Lihat ke Halaman Asli

Teknologi di Balik Sistem Pemantauan Kualitas Udara: Bagaimana Cara Kerjanya?

Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Smeru.or.id


Air Quality Monitoring System (AQMS) atau yang dapat diartikan dengan Sistem Pemantauan Kualitas Udara adalah teknologi yang dibangun untuk mengukur dan menganalisis kondisi kualitas udara di suatu area tertentu. Terdapat beberapa definisi tentang AQMS yang meskipun sedikit berbeda, tetap memiliki makna yang sama. AQMS adalah sebagai perangkat teknologi yang mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data terkait kualitas udara untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kesehatan lingkungan.

Teknologi dan Sensor yang Digunakan dalam AQMS

Dalam sistem pemantauan kualitas udara, teknologi dan sensor yang digunakan memegang peran penting. Berikut ini adalah beberapa jenis teknologi dan sensor yang umum digunakan dalam AQMS:

1. Sensor Gas Elektrokimia
Sensor ini digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3). Sensor gas elektrokimia bekerja dengan prinsip reaksi kimia antara gas target dan elektrode di dalam sensor, menghasilkan sinyal listrik yang seimbang dengan konsentrasi gas tersebut.

2. Sensor Partikulat
Partikulat udara seperti PM2.5 dan PM10 adalah partikel mikroskopis yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Sensor partikulat menggunakan teknologi seperti Light Scattering atau hamburan cahaya, di mana partikel yang melintas melalui sinar laser akan menyebabkan hamburan cahaya yang kemudian diukur oleh sensor untuk menentukan konsentrasi partikulat dalam udara.

3. Sensor Optik Ultraviolet
Teknologi ini digunakan terutama untuk mendeteksi gas ozon di atmosfer. Sensor optik UV memancarkan sinar ultraviolet melalui sampel udara dan mengukur jumlah cahaya UV yang diserap oleh gas ozon, memberikan estimasi konsentrasi ozon di udara.

4. Sensor Akustik
Sensor ini digunakan untuk mengukur kebisingan, yang juga merupakan komponen dari kualitas udara secara keseluruhan. Sensor akustik bekerja dengan menangkap gelombang suara dan mengukur intensitas kebisingan di lingkungan sekitarnya.

5. Stasiun Pemantauan Statis dan Mobile
AQMS biasanya terdiri dari stasiun pemantauan yang ditempatkan di lokasi tetap (statis) dan stasiun mobile yang dapat dipindahkan ke berbagai lokasi. Stasiun-stasiun ini dilengkapi dengan berbagai jenis sensor untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kualitas udara di berbagai lokasi dan waktu yang berbeda.

Sumber: Mertani.co.id

Cara Kerja AQMS

Sistem Pemantauan Kualitas Udara bekerja melalui beberapa tahap penting:

1. Pengumpulan Data
Sensor yang terpasang di stasiun pemantauan mengumpulkan data real-time tentang berbagai parameter kualitas udara seperti konsentrasi gas polutan, partikulat, dan kebisingan. Data ini dikumpulkan secara terus-menerus dan dikirim ke pusat pengolahan data.

2. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, data yang belum diolah ini nantinya diproses dengan menggunakan algoritma canggih untuk memastikan akurasi dan konsistensi. Data yang telah diproses kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan pola kualitas udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline