Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pengawasan Emisi: Peran CEMS dan SISPEK dalam Pengelolaan Kualitas Udara di Indonesia

Diperbarui: 27 Mei 2024   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Mongabay.co.id

Dalam upaya mengontrol dan memantau emisi gas buang dari industri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia telah mengimplementasikan beberapa sistem pemantauan. Dua sistem utama yang berperan penting adalah Continuous Emission Monitoring System (CEMS) dan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinu (SISPEK). Kedua sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa industri-industri di Indonesia mematuhi standar lingkungan yang ketat, sehingga dapat membantu mengurangi pencemaran udara dan menjaga kesehatan masyarakat.

CEMS KLHK

Continuous Emission Monitoring System (CEMS) adalah teknologi yang digunakan untuk mengukur dan merekam emisi gas buang dari sumber-sumber industri secara kontinu. Sistem ini dilengkapi dengan sensor dan perangkat analitik yang mampu mendeteksi berbagai jenis polutan udara seperti sulfur dioksida (SO), nitrogen oksida (NO), karbon monoksida (CO), partikulat, dan zat berbahaya lainnya.

Keuntungan utama dari penggunaan CEMS meliputi

1. Pemantauan Real-Time

CEMS memberikan data emisi secara real-time, memungkinkan operator industri untuk segera mendeteksi dan merespons penyimpangan dari batas emisi yang diizinkan.

2. Kepatuhan Regulasi

Dengan data yang kontinu, industri dapat memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan lingkungan yang berlaku.

3. Pelaporan yang Akurat

Data yang dihasilkan CEMS dapat digunakan untuk pelaporan reguler kepada otoritas lingkungan, membantu dalam proses audit dan inspeksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline