Lihat ke Halaman Asli

e-Commerce Indonesia dan Desain Responsif

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Responsive Web design (RWD) adalah teknik untuk mengatur ukuran tampilan website secara fleksibel agar bisa menyesuaikan dengan lebar perangkat yang digunakan pengguna. Jadi tampilan website bisa dilihat melalui monitor komputer hingga layar smartphone secara proporsional.

Teknik RWD ini mulai diperkenalkan sekitar pertengahan tahun 2010 oleh Ethan Marcotte melalui artikel Responsive Web Design. Sejak saat itu RWD mulai populer diterapkan dan berbagai CSS Framework untuk membuat responsive web mulai bermunculan, diantaranya skeleton dan bootstrap.

Lalu apa hubungannya RWD dengan E-Commerce? Suatu laporan di Electricpulp menunjukan tentang toko online populer (O’Neill Clothing) yang pendapatannya meningkat hamper 600% setelah di re-desain menjadi responsive.

Bagaimana dengan e-commerce di Indonesia? Berdasarkan laporan Indonesia The Social Media Capital of The World, 24% dari populasi masyarakat Indonesia adalah pengguna internet. Dari 24% tersebut, 62% diantaranya meng-akses internet menggunakan smartphone. Dengan lain kata potensi tersebut harus dimanfaatkan oleh para pelaku e-commerce di Indonesia.

Dari hasil nyari-nyari di internet sampai saat ini saya baru menemukan dua situs e-commerce di Indonesia yang menerapkan RWD, yaitu Butik Dukomsel dan Jakarta Notebook.

Namun perlu dicatat, dengan menerapkan responsive web design tidak berarti kemudian pendapatannya otomatis akan meningkat. Website tetap harus dioptimisasi, baik dari segi on page dan off page SEO, aspek usability, kecepatan loading hingga optimasi tampilannya di layar sentuh perangkat smartphone.

Kelebihan Desain Responsif


Google menganjurkan desain responsive karena kontennya berada di satu website dan satu URL. Jadi tidak perlu membuat dua versi website dengan isi yang sama, satu untuk perangkat mobile, dan satu lagi untuk perangkat komputer atau laptop.

Responsif website akan berfungsi dengan baik meskipun diakses dari berbagai perangkat yang memiliki berbagai ukuran layar, jadi satu website untuk berbagai perangkat. Hal ini akan memberikan user-experience lebih baik daripada website yang menyediakan dua versi berbeda untuk perangkat dan ukuran layar tertentu.

Mengelola sebuah website yang berfungsi baik di berbagai perangkat tentunya lebih mudah daripada mengelola dua website.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline