Lihat ke Halaman Asli

Berharap Waktu Sudi Menetaskannya

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13713669141980634104

Apa kabar, puisi?

Sudah berapa banyak kata yang diperam, dan berharap waktu sudi menetaskannya?

Malam tadi,

Saat raga kita sedang bersebelahan, dan dengan damai mata saling menatap,

Kubacakan puisi untukmu,

Sayang, kau terlalu asyik dengan kebisingan pikiranmu

Hingga tak ada kata yang sempat kau dengarkan.

Ahh, biar kuperam lagi saja semua kata itu

Barangkali diujung sana ia temukan kehangatan yang sanggup menetaskannya.

Masih malam tadi,

Ketika kita berpeluk dalam hening

Kau dengarkah doa itu?

Ragamu tepat didepanku tapi aku tak mampu mengejar jiwamu

Siapa yang kau kejar, bukankah aku tepat didepanmu?

Baiknya kuperam lagi saja semua kata itu

Sembari menghaturkan doa,

Semoga jiwamu tetap tegar dalam pelariannya.

Sekiranya kau lelah, aku bersedia menjadi tempatmu kembali.

Apa kabar, puisi?

Sudah berapa banyak kata yang diperam, dan berharap waktu sudi menetaskannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline