M
engapa seseorang mengalami depresi? Menurut teori perilaku hal tersebut terjadi karena: (a) seorang penderita depresi tidak mempunyai atau sedikit sekali mendapat penguatan dari perilaku sehat (non depresi), dan (b) perilaku depresi mendapat banyak penguatan.
Seorang penderita depresi sering memilih respons (tindak lanjut) yang keliru dari sesuatu kejadian yang membuatnya depresi. Misalnya, ada anak yang nilai ulangan matematika mendapat nilai paling jelek dikelasnya. Anak tersebut sangat sedih, malu, dan merasa dirinya tidak berguna. Sebagai tindak lanjutnya, sang anak tidak mau pergi kesekolah, malu ketemu teman teman dan mengurung diri di kamar. Bila keadaan tersebut diteruskan, sang anak akan semakin jelek prestasi di sekolahnya. Hal tersebut kemudian akan dapat membuat anak tersebut mengalami depresi.
Dalam Terapi Aktivasi Perilaku, maka anak tersebut akan diajak untuk menyadari bahwa dia telah memilih perilaku yang salah. Dia memilih tidak masuk sekolah. Ketika sang anak tidak sekolah, keluarganya tidak memberinya hukuman, malahan menunjukkan simpatinya. Sebagai akibatnya, sang anak lebih memilih tidak masuk sekolah. Sang anak seharusnya memilih untuk belajar lebih giat. Keluarga, guru dan teman dekatnya mendukung sehingga dikemudian hari sang anak bisa mengerjakan ulangan dengan sebaik-baiknya.
Terapi aktivasi perilaku dapat didefinisikan sebagai proses penyembuhan yang menekankan pada upaya yang tertata untuk meningkatkan perilaku yang akan membuatnya kondisi perasaan, pikiran dan keseluruhan kualitas hidupnya meningkat. Dalam contoh diatas, dengan membawa sang anak mau belajar, dan bukannya malah mengurung diri di kamar, akan membuat kualitas kehidupan si anak menjadi lebih baik.
Langkah pertama
Pada sesi pertama dari psikoterapi aktivasi perilaku, psikolog akan menjelaskan tentang penyakit depresi, dasar pemikiran dari terapi aktivasi perilaku, pengantar kepada monitoring kegiatan sehari-hari, perlunya penilaian atas hal hal yang menyenangkan dan yang dinilainya penting, kapan harus menyerahkan formulir monitoring tersebut dan hal hal lain yang terkait dengan prosedur psikoterapi.
Psikolog atau psikiater akan meminta pasien untuk membuat data dasar secara akurat dan detil tentang kegiatan sehari-hari yang selama ini dilakukan oleh penderita depresi. Dalam kurun 1-2 minggu, dibuat catatan secara detil kegiatan yang selama ini dilakukan. Data kegiatan sehari hari tersebut kemudian dikaitkan dengan keadaan emosi (suasana hati), pikiran dan berbagai aspek kesejahteraan (seperti kehidupan yang berimbang, pengisian peran, distribusi kegiatan sepanjang hari, dll).
Waktu
Kegiatan
Menyenangkan (0-10)
Penting (0-10)
5-6
6-7
7-8
8-9
9-10