Lihat ke Halaman Asli

Tirta Pangestu

Penikmat Film

Kebaikan dan Keburukan Konflik

Diperbarui: 11 November 2021   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Master1305 From Freepik

Terkadang saat berdebat dengan seseorang yang merasa paling benar, maka diam adalah pilihan yang terbaik untuk dilakukan. Karena diam bukan berarti kita mengalah, tapi mencoba untuk menjadi lebih dewasa dalam menerima semuanya.

Konflik dapat dijumpai dimana saja, kapan pun waktunya, dan dengan siapa pun orangnya. Dalam setiap organisasi yang kita ikuti, pastinya kita selalu dihadapkan dengan yang namanya konflik. Karena semakin besar organisasi tersebut, maka akan semakin rumit pula keadaannya. Setiap individu yang turut terlibat dalam suatu organisasi, mereka memiliki keunikan tersendiri, latar belakang yang berbeda, perbedaan sifat dan karakter, berbeda visi dan misi, tujuan hidup yang berbeda satu sama lain, dan masih banyak lagi. Karena perbedaan inilah dapat menghadirkan suatu konflik ke dalam oranisasi, hal ini dapat terjadi apabila masing-masing individu pada organisasi tersebut memiliki tingkat keegoisan yang tinggi dan selalu mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Lalu apa yang dimaksud dengan konflik itu sendiri ?, berikut merupakan penjelasan-penjelasan dari konflik.

Pengertian Konflik 

Konflik berasal dari bahasa latin "confligo" yang terdiri atas dua kata, yakni 'con' yang bermakna bersama-sama dan 'fligo' yang bermakna permogokan, penghancuran, atau peremukan. Adanya konflik dilatar belakangi oleh ketidak sesuaian atau perbedaan dalam mengemukakan pendapat, tujuan, dan budaya atau kebiasaan yang berbeda dari setiap individu. Maka pengertian dari konflik merupakan perbedaan atau ketidaksamaan pendapat dari setiap individu atau kelompok dan dapat terjadi jika masing-masing unsur dalam organisasi tersebut memiliki kepentingan atau tujuan yang berbeda dan selalu mementingkan diri sendiri sehingga tidak adanya rasa solidaritas untuk bekerjasama satu sama lain. Konflik tidak selalu memiliki arti negatif, ada beberapa kebaikan konflik yakni evaluasi diri/intropeksi diri demi kemajuan, moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat, mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan, hingga memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas kelompok.

Jenis-Jenis Konflik

Konflik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Konflik Substantif (mendasar) merupakan suatu konflik yang terjadi akibat tidak adanya kesepakatan yang mendasar  atas tujuan yang ingin dicapai.

2. Konflik Emosi (hubungan personal) merupakan suatu konflik yang terjadi karena anggotanya memiliki masalah antara hubungan pribadi.

Klasifikasi Konflik

Konflik dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan status atau peran seseorang atau kelompok yang sedang memiliki konflik.

1. Konflik Vertikal yang terjadi antara hierarki dalam organisasi, misalnya konflik antara pimpinan dan karyawan tentang berbagai hal seperti pembagian tugas, penilaian kinerja, dan penentuan tujuan yang ingin dicapai.

2. Konflik Horizontal yang terjadi antara satu orang atau kelompok dengan orang lain atau kelompok lain yang terjadi akibat suatu hal yang diperebutkan atau karena faktor emosi dalam lingkungan kerja.

3. Konflik Peran yang terjadi karena peran yang diharapkan dari seseorang oleh suatu organisasi atau perusahaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan.

Kebaikan Konflik

1. Intropeksi/evaluasi diri demi kemajuan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline