Lihat ke Halaman Asli

Tirta Adithiya nugraha

sedikitpi mahanganggur

Puisi: Menanam Jantung

Diperbarui: 19 Juni 2023   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/1hB0qgT

Menanam jantung dan tumbuhnya pohon bumi

Waktu adalah akar yang merambati benteng kura-kura laut

Hasanuddin muda tak pernah merasakan duduk di pundak Ayahnya

Ayah berbaring dipeluk keranda, diarak menuju perairan Hades.

Pohon yang tinggi adalah pohon yang meminum telaga jiwa mayat-mayat biru.

Siapa yang tega menebar abu di laut
yang memahat kamar pada tebing tinggi, dan meniup bara ke ranting laut Bali?

Laut, laut memintal abu pada perairan paling dangkal, di dekat sarang camar dan puing kuda perang Troya.

Hasanuddin muda yang dikhayalkan penyair tua, menerima pesan itu sebagai surat
di dalam botol

"tulisan lontar* sudah mati," katanya.

Mata itu adalah kaca, kaca di muka danau yang terpantul senja.
Menanam jantung dan jantung itu bekas perang yang berlarut-larut.
Waktu adalah mitos yang dibuktikan prasasti, dan diselimuti akar beringin.

Wajo.

Nt: Tulisan Lontar adalah huruf suku Bugis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline