Lihat ke Halaman Asli

Tirta Adithiya nugraha

sedikitpi mahanganggur

Puisi | Rumahku

Diperbarui: 17 Juni 2023   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Rumahku tak memiliki pintu

Pintu menutup rahasia dapur,
memalang kerabat, melambai ke tuan.

Rumahku isi hati yang telanjang
yang menuturkan serapah,
bagai kapuk lunglai
dari pohon tinggi.

Jangan mengetuk, masuk saja!
ke dalam intim yang berdetak dan
lembab
.
Rumahku tak memiliki jendela

Jendela membias warna lanskap
membingkai pandang, menyeleksi pandangan.

Rumahku isi pikiran yang skeptik
yang menuturkan cinta,
bagai genangan air
dari aspal kejauhan

Jangan bertanya, lihat saja!
ke dalam puisiku yang berapi
tetapi kosong bak Cup mi instan
menumpuk dan berjamur
di apartemen pria bercerai itu
.
Rumahku tak memiliki ranjang.

Ranjang memaksa orang bermimpi,
lari dari dunia dan getir.

jangan mengeluh, tegar saja!
kita akan terus terjaga
hingga tidur menikam kita
di pagi yang buta.

percakapan adalah tuturan yang
tertular kedengkian
orang memakan lembaran emas,
menunjukkan kepada dunia
makna kemewahan

sedang orang lapar akhirnya makan, baginya itu kemewahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline