seorang anak telah kutinggalkan di
lemari kota,
kuselipkan di antara pakaian
dan jari jemari kakak
yang terbungkus rapih, kresek
hitam
Di dalam, ia terdiam
tak bersuara
kepalanya menatapku, bibirnya
merapat
kubelai dirinya dari rambut ke mata
dan kutanamkan perkusi
pada pandangannya
Lima ratus perak untuk hari ini,
kaleng berbunyi dan gaungkan di
sendi - sendinya
dan jangan berhenti bersenyum
kepada mereka
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI