Manusia adalah makhluk sosial yang saling bergantung antara satu dengan yang lain. Proses saling membantu tentu selalu terjadi dalam kehidupan setiap manusia. Manusia yang dominan dengan tipe kepribadian ekstrovert cenderung memiliki hubungan sosial yang baik dengan sesamanya. Sebaliknya, manusia yang dominan dengan tipe kepribadian introvert justru akan lebih sulit dalam membangun hubungan sosial bersama orang lain. Namun sesulit apapun tipe kepribadian introvert dalam membangun hubungan sosial, mereka tetaplah makhluk sosial sehingga jika membutuhkan bantuan dikala mendesak mereka akan tetap meminta bantuan kepada orang yang dipercaya.
Makhluk sosial tidak hanya memberikan bantuan berwujud material atau fisik namun secara non fisik pun bisa, misalnya menjadi seorang pendengar yang baik. Pendengar yang baik bukan hanya mendengar saja tanpa memahami maksud dari lawan bicara, namun mendengar sambil mencerna apa yang dimaksudkan. Misalnya, seseorang duduk tegak di ujung kursinya dengan tangan menyatu di atas pangkuannya memandang lawan bicaranya, mendengarkan dengan pikirannya, dan dengan penuh perhatian memikirkan apa yang akan dikatakan (Carnegie, 1995).
Persoalan yang timbul akibat menjadi pendengar yang tidak aktif, salah satunya adalah orang lain tidak akan tertarik untuk membangun sebuah pembicaraan dengan anda. Pada akhirnya mereka akan merasa bahwa anda bukanlah seorang yang bisa diajak bekerja sama. Bayangkan saja jika ada yang menilai anda seperti itu dan anda terlihat buruk dimata orang lain? Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan. Idealnya, orang akan senang dan tertarik membangun sebuah pembicaraan dengan anda jika anda bisa menjadi pendengar yang baik dan aktif.
Tulisan ini tertuju kepada semua makhluk sosial yang ingin membangun hubungan sosial menjadi lebih baik lagi dengan orang lain. Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah bagaimana cara menjadi pendengar yang baik. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama, menjadi pendengar yang baik akan membuat orang lain menyukai dan menyenangi anda untuk menjadi teman bicara mereka. Kedua, menjadi pendengar yang baik akan membuat orang lain tidak ragu untuk membangun kerja sama bersama anda.
Ada 2 cara efektif agar dapat menjadi pendengar yangt baik menurut Carnegie (1995) adalah sebagai berikut :
1. Memberikan umpan balik lisan. Dalam hal ini, seseorang memahami apa yang dimaksudkan lawan bicara kemudian memberikan tanggapan secara lisan. Dengan demikian, lawan bicara merasa informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diberi perhatian penuh dengan apa yang dibicarakan.
2. Memberikan umpan balik fisik. Ini berhubungan dengan menggunakan bahasa tubuh seperti anggukan kepala tanda sepaham dengan apa yang dibicarakan dan membuat kontak mata dengan tidak melotot karena melotot membuat rekan bicara merasa tidak nyaman. Seseorang harus bersikap antusias atau berminat, berpikir, heran, senang, atau apapun yang diinspirasikan oleh sikap yang benar-benar bermanfaat sebagai tanggapan dari apa yang dikatakan oleh lawan bicara. Apabila lawan bicara sedang membicarakan cerita yang sedih, ia harus menunjukkan sikap simpati dengan raut wajah yang sedih.
Menjadi pendengar yang baik akan membawa dampak baik bagi anda. Anda dapat membangun kepercayaan dan kenyaman orang lain saat mereka menjadikan anda sebagai teman bicara mereka. So, ayo jadi pendengar yang baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H