Lihat ke Halaman Asli

TiraniaS

Seorang mahasiswa

3 Hari yang Fatal bagi Koordinator Lapangan Esport Grand Order

Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 "Diskusi Bersama Ketua GO" (Dokpri)

Ketua Esport Grand Order (GO) telah memberikan mandat kepada beberapa pihak kenalannya untuk menjabat sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) sejak 15 Juni 2024 lalu (paska Femme Fatale Part 6). Perkembangan yang telah dicapai oleh mereka membawa GO menuju konten-konten fatale bersama Lokasi-lokasi yang unik sebagai setnya.

Berkat konten Femme Fatale GO yang unik dari elemen karakter dan ceritanya, membuat beberapa diskusi dari pihak sponsor dan GO untuk terus memantau perkembangan melalui rapat dan pertemuan bulanan. GO juga mengundang sponsor utamanya dari Unika Soegijapranata untuk menghadiri rapat-rapat tersebut.

Diketahui bahwa sponsor-sponsor lokal GO yang sudah melihat hampir semua part dari Femme Fatale, menyatakan bahwa Part VI adalah yang terfatale. Alasannya sederhana yaitu dari pengaturan plot dan aksi dari para cast dan Brand Ambassador (BA) GO.

Meskipun di setiap part GO selalu menampilkan sesuatu yang berbeda, unsur sadis, kejam dan psikopatis dari seorang tokoh BA Femme Fatale sudah terimplimentasikan di Part VI yang ternyata belum pernah ditampilkan kembali di part lainnya. "hmm oke kalau begitu", respon Ketua GO ke forum rapat Korlap.

Korlap GO yang mengapresiasi konsistensi GO dalam mengonten dan juga kesinergisannya bersama para sponsor lokal. Mereka menambahkan bahwa GO juga satu-satunya Esport yang selalu berkembang setiap tahunnya.

Dengan perkembangan-perkembangan tersebut maka GO memulai memperkokoh keanggotaan dan akses masuk akan diperbanyak. GO juga memperkuat hubungan dengan sponsor-sponsor lokal yang baru.

Para Sponsor lokal dan Korlap menganggap bahwa Esport Grand Order memang memiliki bakat dalam dunia perfilman namun hal ini disanggah oleh Timothy selaku Ketua Umum GO dan berargumen bahwa GO adalah tentang game dan bukan film. "Meski bisa tapi kalau tidak berhubungan dengan game ya bua tapa?", ujar Ketua GO dirapat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline