Cerita berikut ini terinspirasi bagaimana saya tertarik untuk membeli asuransi, juga cara kerja seorang agen asuransi yang sukses yang kebetulan adalah teman dekat penulis. Menjual polis asuransi memang tidak seperti menjual baju, begitu dicoba, merasa pas langsung laku. Bagi calon nasabah, mempertimbangkan untuk membeli polis asuransi harus berpikir berulang - ulang karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama faktor keuangan. Inilah yang membuat teknik menjual asuransi membutuhkan tahapan - tahapan tertentu, terutama pendekatan kepada prospek.
Agen asuransi yang masih baru mungkin masih sulit sekali untuk dapat menjual satu polis pun. Lain halnya bagi mereka yang sudah senior, mampir istirahat sambil prospecting besoknya bisa klosing. Yang lebih hebat lagi penjualan ke 2 , ke 3 , ke 4 dan seterusnya bisa terjadi lagi tanpa harus proses dari awal. Lalu bagaimana agen asuransi bisa menjual berulan - ulang tanpa pendekatan lagi dari awal ? kuncinya adalah pendekatan dan kepercayaan.
Proses penjualan polis asuransi tetap harus dimulai dengan pendekatan. Adakan pendekatan yang natural kepada prospek, artinya kita mendekati tidak semata - mata ingin menawarkan asuransi. Bahkan setelah mereka menolak proposal asuransi, kita tetap harus menjalin komunikasi dan hubungan baik. Inilah sikap agen asuransi profesional.
Prospek menolak proposal penawaran asuransi sebenarnya mereka bukan tidak membutuhkan, namun mereka membutuhkan waktu yang tepat karena mereka ingin melihat bukti apakah produk yang kita tawarkan benar - benar memberikan solusi yang tepat dalam perencanaan keuangan keluarga. Jika mereka menolak, namun secara keuangan mereka mampu membeli asuransi, itu artinya masih ada peluang untuk menjadi nasabah. Namun demikian kita tidak perlu berkutat pada satu prospek tersebut, kita harus terus menambah nama - nama prospek yang potensial.
Ok, kita sudah menjalin pendekatan dan komunikasi yang natural dengan prospek, kita tinggal mendapatkan kepercayaan dari prospek. Bagaimana kita mendapatkan kepercayaan itu ? tentunya dengan bukti - bukti itu. Bukti - bukti bisa berupa bukti pencairan klaim nasabah, bukti penghargaan yang diterima perusahaan asuransi, bukti kinerja dana investasi ( jika asuransi unit link ). Dengan menunjukkan bukti - bukti tersebut, prospek akan berpikir anda adalah agen yang profesional dari perusahaan asuransi yang bonafit. Lalu bagaimana kita bisa menunjukkan bukti pencairan klaim asuransi jika kita sebagai agen belum pernah melakukannya, tentu leader anda dengan senang hati membantu mempersiapkannya. Dengan cara itulah seorang prospek merasa yakin untuk membeli polis asuransi.
SUMBER : CARA MUDAH MENDAPATKAN NASABAH SECARA ONLINE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H