Lihat ke Halaman Asli

Lunturnya Budaya Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu yang membuktikan bahwa lunturnya budaya kita tidak lepas dari kepedulian kita sendiri akan pentingnya sebuah kebudayaan, adat istiadat dan norma norma yang selama ini dijaga dan diperjuangkan oleh nenek moyang kita.

Adanya akulturasi atau proses pencampuran kebudayaan tidaklah menjadikan budaya kita semakin kuat tapi justru sebaliknya, budaya kita kini dianggap sebagai sesuatu yang kolot dan kuno.

Nilai nilai sejarah dan nasionalisme telah tersingkir dengan derasnya informasi teknologi yang masuk, terlebih lagi ahli sejarah yang bertugas untuk menguatkan sejarah itu sendiri juga kurang mempuni dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang senantiasa membanding-bandingkan antara jaman dulu dan sekarang. Para orangtua cenderung memilih kepandaian teknologi daripada akhlak dan budi pekerti, sehingga tidak heran jika pemuda/i banyak yang pandai dalam logika tapi nilai kesopanannya berkurang.

Nilai kesopanan, tatakrama dan etika tidak lagi menjadi hal yang penting, ironisnya lagi ketiga elemen tersebut diartikan sebagai penghambat kesuksesan karena identik dengan basa basi. Sehingga lahirlah suatu paham baru yang mengajak generasi muda kita untuk menghapuskan itu semua, untuk menjadi generasi yang TEGAS, LUGAS dan JELAS.

Dari sini muncullah duabuah kubu yang saling menggap merasa benar, satu sisi orang menganggap nilai nilai budaya kita harus dipertahankan sekalipun harus berbenturan dengan budaya luar, sementara sisi lain mereka beranggapan nilai budaya hanya sekedar tontonan dan cerita yang ada dalam pelajaran sejarah. Bagaimana dengan anda??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline