Sudah tua masih main boneka? Betul, memang itulah yang dilakukan oleh para peserta webinar Boneka dan Kreativitas yang diadakan oleh Indonesian Ventriloquist Club, Senin 22 Maret 2021 yang lalu.
Kegiatan yang diadakan untuk memperingati hari boneka sedunia ini bertujuan mendorong kreativitas para ventrilokuis selama pandemi. Acara bergengsi ini menghadirkan 2 orang narasumber mumpuni di dunia industri televisi.
Narasumber pertama adalah Fabian Dharmawan, Vice President -- Head of Production Division RCTI, sosok bertangan dingin di balik banyak program top RCTI. Yang kedua adalah Nugroho Agung Prasetyo, Assistant Vice President Brand Communication Net TV, praktisi yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun di dunia televisi tanah air.
"Ketuk terus pintunya," begitu pesan Fabian Dharmawan soal bagaimana seorang seniman akhirnya bisa masuk dan dikenal di dunia industri hiburan khususnya televisi. Mengetuk di sini maksudnya bukan sekadar kenal dengan orang yang bekerja di televisi, tetapi mengetuk pintu industri hiburan dengan karya. Apalagi saat ini pelaku seni dimudahkan mempopulerkan diri dan karya kreatifnya melalui beragam pilihan platform dan media sosial. Sejalan dengan Fabian Dharmawan dari RCTI, Agung Prasetyo dari Net TV mengatakan pentingnya seorang ventrilokuis membangun personal branding-nya. Personal branding inilah yang menjadi pembeda seorang ventrilokuis dengan ventrilokuis lain.
Selain mendapatkan ilmu dari para narasumber, peserta pun diberi materi oleh Konsultan Sulap Nomor 1 Indonesia Dr Jonas. Ia mengingatkan bahwa kesuksesan ventrilokuis menggebrak pintu dunia industri hiburan bukan hanya soal bagaimana masuk ke industri, tetapi kreativitas karya yang kita bawalah yang bisa melanggengkan kesuksesan kita. Di media sosial, hal ini dibuktikan oleh Jerry Piko yang di acara ini membagikan kisah suksesnya meraup 2 juta follower di Tiktok dalam waktu singkat. Ventrilokuis senior ini konsisten membuat karya kreatif dan original.
Iwel Sastra sebagai presiden Indonesian Ventriloquist Club berkeinginan ventrilokuis bisa dikenal luas di masyarakat. Jika dulu yang dikenal tokohnya saja seperti Gatot Soenjoto dengan boneka Tongkinya, dengan adanya wadah seperti Klub Ventrilokuis Indonesia Iwel yakin, ventrilokuis sebagai profesi bisa populer. "Saya ingin menggaungkan ventrilokuis sebagai profesi sehingga bisa melahirkan banyak ventrilokuis di Indonesia," pungkas Iwel yang sudah lebih dulu sukses mempelopori stand up comedy di Indonesia. Di acara yang berlangsung selama 2 jam ini, peserta pun dihibur dengan penampilan ventrilokuis Fefe dan Willy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H