Setiap hubungan, tentu akan ada masa diamana personil didalam hubungan tersebut mengalami sebuah perselisihan. Hal ini dapat tejadi pada hubungan suami istri, persahabatan, bahkan hubungan Kakak-beradik. Selayaknya sebuah hubungan, perselishan diantara kakak-beradik sudah lazim terjadi, bahkan semenjak usia mereka masih belia. Namun hal itu biasanya akan menjadi sebuah kenangan indah bila dikenang saat mereka sudah tumbuh dewasa.
Namun bagaimana bila sebuah perselisihan yang seharusnya menjadi sebuah kenangan indah, malah berubah menjadi sebuah dampak hubungan yang buruk?. Tentu tidak ada orang tua yang menginginkan hal ini terjadi. Setiap orang tua pasti berharap agar semua anak-anak mereka memiliki hubungan yang rukun dan harmonis.
Namun bisa saja, sebuah permasalahan yang terjadi antara kakak-beradik berawal dari sikap orang tuanya sendiri. Beberapa orang tua bahkan tidak menyadari bahwa sikapnya dapat merusak sebuah hubungan yang sudah diikat oleh darah tersebut.
Berikut adalah kesalahan-kesalahan para orang tua yang membuat hubungan yang seharusnya menjadi hubungan yang istimewa, malah sebaliknya:
1. Membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya.
Setiap anak, memiliki keunikannya masing-masing. Terkadang tidak semua orang tua bisa melihat keunikan yang tersembunyi dibalik anak-anak mereka. Alih-alih niat memberikan motivasi dengan membanggakan kelebihan anak yang lain, malah berujung dengan sebuah perbandingan.
Tidak ada anak yang suka jika dirinya dibanding-bandingkan, apalagi dengan sodaranya sendiri. Tidak sedikit orang tua yang lupa bahwa ada anak yang tersakiti jika dirinya selalu dibandingkan dengan saudaranya sendiri. Hal inilah yang pada akhirnya memicu sebuah kebencian dengan saudaranya.
Hubungan kakak-beradik yang seharusnya bisa berjalan harmonis, malah berubah menjadi sebuah kebencian. Tidak sedikit seorang kakak yang membenci adiknya atau sebaliknya, dikarenakan sebuah perbandingan yang datang dari orang tuanya yang begitu menyakitkan.
Maka bagi para orang tua sebaiknya meminimalisir membandingkan anak-anaknya dengan orang lain, apalagi dengan saudaranya sendiri. Jangan sampai sebuah hubungan adik-kakak rusak hanya karena persoalan saling membandingkan.
2. Menyebutkan Kekurangan Didepan Saudara-Saudaranya