Lihat ke Halaman Asli

Budaya Bergosip Antar Tetangga: Faktor Imitasi Dalam Interaksi Sosial Bisa Jadi Penyebabnya

Diperbarui: 17 Februari 2023   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: @potho.mada

Sebagai manusia, kita sudah ditakdirkan lahir sebagai makhluk sosial. Dimana menurut Masslow, kebutuhan bersosialisasi ada pada urutan ketiga dari lima kebutuhan dasar manusia. Artinya, melakukan interaksi terhadap sesama merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi disetiap harinya.

Didalam kehidupan, setiap individu selalu hidup menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya. Setiap ia mendapatkan lingkungan yang baru, maka secara otomatis dirinya akan mengikuti budaya dari lingkungan tersebut. Hal inilah yang pada akhirnya membentuk sebuah kepribadian dari diri seseorang.

Kepribadian seseorang akan terbentuk tergantung dari dimana ia biasa menjalani kehidupannya sehari-hari. Hubungan antara pribadi seseorang dengan lingkungan sekitar sangat lekat, dalam hal ini sarjana psikologi Woodworth berpendapat bahwa hubungan manusia dengan lingkungan meliputi hal:

  • Individu dapat bertentangan dengan lingkungan
  • Individu dapat menggunakan lingkungan
  • Individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan
  • Individu dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan

Dalam sebuah hubungan interaksi sosial, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya sebuah hubungan tersebut. Salah satunya adalah faktor imitasi. Apa itu faktor imitasi??

Faktor imitasi adalah sebuah faktor dimana seseorang dapat melakukan interaksi sosial dengan cara mengikuti budaya yang sudah ada. Faktor imitasi ini ternyata sudah kita lakukan sejak lama bahkan saat kita masih kanak-kanak. Ingat pepatah buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya??

itu adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan imitasi merupakan faktor interaksi sosial yang pertama kali kita lakukan. Seorang anak akan menjadi pribadi yang tidak akan jauh dari pribadi orang tuanya. hal ini terjadi karena ia mengimitasi semua hal-hal yang dilakukan orang tuanya dalam berinteraksi sosial.

Namun peranan faktor imitasi dalam interaksi sosial memiliki beberpa segi negatif, diantaranya:

  • Mungkin yang diimtasi itu salah, sehingga menimbulkan kesalahan kolektif yang meliputi jumlah manusia yang besar.
  • Kadang-kadang orang yang mengimitasi sesuatu tanpa kritik, sehingga dapat menghambat perkembangan kebiasaan berpikir kritis.

Hal inilah yang banyak terjadi umumnya didalam hubungan interaksi antar tetangga. Interaksi sosial yang paling sering dilakukan adalah dengan tetangga, bahkan beberapa orang berpendapat bahwa tetangga adalah saudara dekat kita, kenapa??

Karena kita hidup dan tinggal berdekatan dengan tetangga setiap harinya. Bisa dikatakan bahwa tetangga sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Jika kita mendapatkan lingkungan tetangga yang baik, sungguh sebuah rezeki yang tak terhingga. Namun bagaimana jika kondisinya berbanding terbalik??

Salah satu permasalahan yang mungkin sudah umum terjadi di masyarakat kita adalah budaya bergosip antar tetangga. Bahkan tidak jarang yang menjadi bahan gosipan nya adalah tetangga nya sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline