Sudah hampir 5 tahun lamanya, saya menyandang status sebagai ibu dari dua anak. Disini saya bisa katakan, mengurus anak memang bukanlah perkara mudah.
Enam tahun silam, ketika kami memutuskan untuk menikah, hal yang sudah kami sama-sama sepakati adalah tidak ingin menunda untuk segera memiliki momongan. Bahkan saya sendiri sudah mulai mengkonsumsi susu untuk calon ibu hamil, agar kelak kehamilan saya bisa berjalan dengan sehat.
Namun ternyata ketika anak pertama kami lahir, ekspektasi bahwa memiliki anak itu selalu indah, sangat salah besar. Namun apakah kami menyesal karena telah memiliki anak??
Sama sekali tidak. Walaupun kami merasa jatuh bangun dalam mengasuh anak pertama kami. Tapi tidak sedikitpun ada rasa penyesalan tentang memiliki seorang anak. Saya rasa hampir semua orang tua memiliki perasaan yang sama dengan kami. Jadi pertanyaannya, punya anak itu susah, tapi mengapa sebaian besar pasangan suami istri memiliki harapan untuk memiliki seorang anak??
Bagi kami, memiliki anak adalah salah satu alasan mengapa harus menikah. Didalam kita suci Al-Quran sudah dijelaskan, bahwa setiap umatnya diwajibkan untuk menikah jika sudah mampu, dengan tujuan agar memiliki keturunan yang baik. Selain itu, bagi saya pribadi, menjadi seorang ibu adalah salah satu jalan tiket masuk surga.
Saat ini saya paham, mengapa menjadi seorang ibu imbalan yang dijanjikan Allah sungguh mahal. Karena untuk menjadi seorang ibu, butuh banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Semua itu dilakukan hanya demi satu makhluk mungil yang lahir dari rahim kita sendiri.
Sesekali diwaktu senggang, saya sering berbincang dengan sesama teman yang sudah memiliki anak. Hal yang menjadi topik utama kami adalah selalu tentang anak. Ternyata mereka pun memiliki perjuangannya masing-masing dalam mengasuh anak-anaknya. Bahkan beberapa teman saya ada yang rela meninggalkan karir yang sudah diperjuangkan cukup lama, hanya demi buah hati nya.
Hampir 3 tahun lamanya, saya memilih untuk fokus mengurus anak-anak kami yang jaraknya memang tidak terlalu jauh. Selama itu juga, karir ke dosen an saya sempat tertunda karena ingin fokus mengurus anak. Namun sekali lagi, apakah saya menyesal telah memiliki anak??
Tentu tidak, dan saya juga bisa pastikan, teman-teman saya yang sudah merelakan karir nya demi anak pun sama sekali tidak merasa menyesal telah memiliki anak. Hanya ada satu kata yang bisa kami ucapkan sebagai seorang ibu. Bahagia.