Berdamai dengan keadaan dan mensyukuri semua berkat Tuhan dalam hidup kita merupakan cara yang relaxing but challenging untuk melawan rasa ketidakpercayaan diri. Nobody's perfect. Kita sering dengar istilah itu, bukan? Nah, yuk kita tanamkan motto my uniqueness is precious, so your is. Puisi Nona dan Kesalahan (2) ini adalah kelanjutan dari Nona dan Kesalahan (1). Aku berusaha berdamai dengan semua kondisi diriku. Setelah itu, aku merasa lebih baik. Yuk sama-sama berekspresi.
Nona benar-benar salah, teramat salah
Ia menolak dirinya hingga lupa
bahwa Tuhan mengasihinya sebagaimana ia ada
Ia meneriaki dan menghujat jiwa,
"Aku adalah makhluk buangan dengan penampilan seadanya bahkan buruk rupa!"
Seharusnya ia paham, seorangpun tak ada yang tercipta karena kecelakaan
Semua sudah Tuhan rancang
Nona benar-benar salah
Ia meragu dan bersikap remeh terhadap ciptaan Tuhan
selaras dibentuk dengan kasih yang tak pernah setengah tercurah
Aku baru saja mendengar percakapannya dengan Tuhan
Menangis haru, ia menyadari bahwa ia sangat istimewa
Bangkitlah Nona, sang pemilik semangat jelita
Bergegaslah!
Bersaksilah tentang betapa anggun dan gagah Tuhan