Lihat ke Halaman Asli

Tiovani MelindaSianipar

Enjoy my writing

Nona dan Kesalahan (1)

Diperbarui: 3 Juni 2020   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketidaksempurnaan di balik sebuah pose

Ketidakpercayaan diri semakin menjadi hal yang sangat melonjak di masa pandemik ini. Semakin banyak kita memperhatikan timeline media sosial kita, semakin sering kita membandingkan diri dengan orang lain, bukan? Lebih parah lagi ketika kita upload foto atau video diri sendiri, banyak komentar-komentar netizen yang berkicau. Selain itu, dunia nyata juga sama-sama jahat kalau kita berbicara tentang 'ketidakpercayaan diri'. Banyak yang berkomentar ini dan itu terhadap kita. Aku juga mengalami hal yang sama. Untuk kamu yang merasakan hal yang serupa dengan aku, siapa dan dimanapun kamu berada, ingat ya kamu gak sendiri! Gak ada yang salah juga dengan kata-kata kesedihan seperti puisiku ini. Kita sama-sama berekspresi ya.. Sending hugs for you all! 

Ketidakpantasan seakan menjadi tamu sekaligus godaan 

Dulu Nona tidak membiarkan dirinya jatuh hanya karena beberapa titik buruk tak sepadan 

Tetapi lambat laun, titik-titik itu berkumpul menjadi satu dan menyerbu 

Tak tanggung pula, pasukan itu datang membelenggu,

menghancurkan relung bahkan hasrat yang ditimbun sejak tempo dulu

Proses menimbun rasa itu teramat ricuh

Ia harus melalui banyak penolakan dan perbandingan dengan semesta 

Setelah berdamai dengan keadaan, aku akui ia memang bertumbuh

Namun sekarang, aku ingin menyampaikan isi relung Nona yang kerap tak tertata

Ia sedang tidak baik-baik saja dengan titik-titik perusak 

Dia tak bernyali karena tertatih 

Nona yang malang kerap mengurung jiwa, memperhatikan cermin dan merintih

"Aku tidak ingin bertemu siapa-siapa sampai aku pulih." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline