Lapangan Jati Anyar sore ini ramai anak-anak bermain bola.
"gooooooo" tendangan Tipan tak terjangkau kipper lawan.
"aduuuuh, Ardi terlat menutup ruang tembak lawan" grutu Rian sebagai kipper yang baru saja kebobolan.
Anak-anak senang bermain bola, tanpa wasit, jadi bermain seenak mereka. Bola plastic, gawang ditandai dengan sandal. Cukup meriah suasananya.
Pak Diju menghampiri mereka, "anak-anak mari pulang, sebentar lagi maghrib tiba"
Anak-anak langsung berlarian setelah mendengar suara pak Diju, mereka kawatir kena omelan jika tidak segera pergi. Hal tersebut kejadian saat salah satu teman yang kenal jewer dari pak Diju.
"lariii" teriak Mamat.
Pak Diju melihat mereka hanya tersenyum, ternyata mereka nurut setelah menghukum salah satu diantara mereka.
"heh, anak bandel, pulang ke rumah tidak mengucap salam" grutu pak Momo yang sedang memandikan ayam jagonya di depan rumah.
"pah, Rian mau sekolah sepak bola" pinta Rian mrengek.
"buat apa sekolah bola, sekolah biasa aja biar jadi orang bener" bantah pak Wawan.