Lihat ke Halaman Asli

Takdir Pilihan Tuhan

Diperbarui: 22 April 2023   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tunanetra bukanlah pilihan nyata.
tapi apalah daya.
jika takdir yang berkata.
Hanya menerima dengan lapang dada.

Garis takdir sudah ditentukan.
Segala kekuatan ada di tangan Tuhan.
Diri ini hanya menjalani kesabaran.
Tuhan tak pernah keliru memberikan cobaan.

Adilkah Tuhan memberikan ini semua?
Masa depan masih panjang di sana.
Meratapi kesedihan tak mudah hilang begitu saja.
Terpikirkan untuk meninggalkan Dunia.

Tangisan lirih yang menyayat hati.
Hadirlah kasih sayang Ilahi.
Untuk memberikan cita-cita yang dimimpi.
Tuhan akan membuktikan janji yang ditepati.

Tak mungkin Tuhan meninggalkan diri ini tuk sendiri.
Siang malam selalu menemani.
Menyemangati harapan yang dinanti.
Jangan pernah untuk bersedih hati.

Kini mencoba untuk menerima.
Walau gelap gulita.
Berjalan dengan meraba.
Terkadang jatuh selalu menimpa.

Tak pernah berhenti berusaha.
Terus melangkah jauh di sana.
Angin badai petir terus menerpa.
Membentengi diri dari kuatnya agama.

Tuhan mengirimkan malaikat berupa manusia.
Membentangkan sayapnya untuk melindungi tangan ini dari luka.
Tak pernah mengharapkan imbalan yang Ia pinta.
hanya mengharapkan Berkah dari Lilahi Ta'ala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline