Lihat ke Halaman Asli

PRASTIO

MAHASISWA

Penerapan Teori Belajar Behaviorisme di SD

Diperbarui: 30 November 2023   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Pengertian belajar ini dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (20).

Pengertian ini menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses yang melibatkan tiga unsur, yaitu:peserta didik,pendidik dan sumber belajar.Dalam pembelajaran terdapat teori belajar behaviorisme.Teori belajar behaviorisme adalah teori belajar yang memandang bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori ini menekankan pada faktor lingkungan sebagai penentu utama terjadinya perubahan tingkah laku.

            Dalam teori belajar behaviorisme ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang teori ini.Menurut Ivan Pavlov (1849-1936)Pavlov berpendapat bahwa belajar adalah proses pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Asosiasi ini terbentuk melalui proses pengkondisian, yaitu pemberian stimulus baru yang diikuti dengan stimulus yang sudah ada sebelumnya.Menurut Edward Thorndike (1874-1949)Thorndike berpendapat bahwa belajar adalah proses trial and error, yaitu proses mencoba dan salah. 

Melalui proses ini, individu akan belajar untuk memilih respon yang tepat untuk suatu stimulus tertentu.Menurut John Watson 91878-1958)Watson berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dan dapat diukur. Ia juga berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.Menurut B.F.Skiner (1904-1990)Skinner berpendapat bahwa belajar adalah proses pembentukan respon yang dikehendaki melalui pemberian penguatan. Penguatan adalah konsekuensi yang diberikan setelah suatu respon dilakukan.

             Dalam menjalankan teori belajar behaviorisme di SD terdapat beberapa permasalahan beserta cara mengatasinya antara lain:

Permasalahan: Kurang memperhatikan peran individu dalam proses belajar.

Teori belajar behaviorisme kurang memperhatikan peran individu dalam proses belajar. Hal ini dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kurang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.

Cara mengatasi:

Untuk mengatasi permasalahan ini, guru perlu memahami kebutuhan dan minat siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan asesmen awal dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam perencanaan pembelajaran.

Permasalahan : Dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kaku dan tidak kreatif

Penerapan teori belajar behaviorisme yang terlalu ketat dapat menyebabkan pembelajaran menjadi kaku dan tidak kreatif. Hal ini karena siswa hanya dituntut untuk mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline