Lihat ke Halaman Asli

Komitmen Perlu Pilihan Bukan Kondisi

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354265051185053012

  Bila kita renungkan lebih dalam tentang kehidupan ini, maka kita akan menemukan bahwa hasil yang kita peroleh, keadaan kita dan semua pikiran yang kita alami sekarang adalah tidak lebih dari hasil berbagai komitmen yang telah kita buat entah disadari atau pun tidak.Komitmen yang dibuat dan dipegang teguh secara sadar mendatangkan hasil yang lebih nyata dibandingkan dengan komitmen yang dibuat tanpa disadari dan sering berubah-ubah.  Hidup Butuh Komitmen Masih banyak komitmen yang harus kita buat dan laksanakan untuk melangsungkan kehidupan yang lebih berarti dan memuaskan seiring dengan meningkatnya harapan peningkatan kualitas hidup. Namun dalam kenyataannya, berapa banyak orang yang takut ber-komitmen, jangankan dengan orang lain, berkomitmen dengan diri sendiri saja kadang sangat sulit dilakukan. Padahal dengan berkomitmen, kita dengan sendirinya telah membangun guiding path yang dapat mengembalikan kita ke jalan yang "benar" manakala muncul gangguan dari lingkungan luar maupun dari dalam pikiran sendiri.  Sebenarnya apa yang kadang membuat orang sulit ber-komitmen ? Membuat komitmen dan tetap melaksanakannya terkadang memang membawa kita ke dalam situasi yang tidak mengenakan. Melepaskan diri dari comfort zone membutuhkan energi yang lebih besar daripada energi yang terkandung dalam komitmen itu sendiri. Dengan kata lain rasa takut menderita / sakit lebih besar daripada rasa untuk meraih kesuksesan. Selain juga imajinasi pikiran yang selalu memberikan gambaran negatif dalam pelaksanaan maupun hasil komitmen membuat kita kalah berjuang sebelum ber-komitmen. Komitmen sebenarnya merupakan pilihan yang kita putuskan untuk diambil dan dilaksanakan. Ironisnya, kita sering mengesampingkan tugas "memutuskan" itu dan malah melihat kondisi / situasi yang ada, kemudian menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi tersebut yang akhirnya kita gunakan sebagai excuse untuk tidak ber-komitmen. Padahal keunggulan dalam kehidupan ini membuthkan komitmen yang mantap.  Ada Harga yang mesti dibayar Bila hendak ber-komitmen, menurut John C.Maxwell, ada beberapa hal yang harus dipahami :

  • Sadari berapa harga yang harus dibayar "harga" disini menyangkut semua hal-hal yang tidak mengenakan yang akan terjadi pada diri kita sebagai konsekuensi komitmen yang kita buat.
  • Tekad kuat untuk membayar harga tersebut Tekad yang kuat membawa kita pada perubahan sikap, perilaku yang nantinya memberikan hasil yang berbeda pula. Lakukanlah apa yang benar menurut komitmen kita walaupun kita tidak menyukainya.

Sepertinya tidak sulit bukan ? Siapkah anda ber-komitmen ? Mari kita buktikan bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline