Lihat ke Halaman Asli

Tinta Digital

Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Sains dan Teknologi, Solusi Masalah Sampah Dunia

Diperbarui: 6 Januari 2019   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto oleh hans Richard

Banjarmasin- Sudah lama sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan. Masalah sampah ini semakin parah dan dapat di temukan seluruh belahan dunia lain bahkan di laut. sampah yang tidak terkelola dengan baik tersebut  yang pada akhirnya mengambang di lautan dan membahayakan kehidupan laut serta menumpuk dan menjadi sebuah pulau sampah di samudera pasifik atau biasa di sebut The Great Pacific Garbage Patch.

Dalam menangani masalah lingkungan tersebut, Salah satu prusahaan di Inggris menemukan sebuah cara baru dan efisien untuk mendaur ulang plastik.

Dalam menangani permasalahan sampah plastik, Prusahaan bernama Recycling Technologies melakukan peleburan terhadap sampah plastik kemudian merubahnya menjadi bahan bakar minyak dan bahan baku pembuat plastik baru.

"pada dasarnya, yang kami lakukan saat ini hanyalah membuat suatu adukan hidrokarbon, kemudian menyaringnya pada suhu yang berbeda. Jadi, pada suhu yang lebih tinggi , lilin-lilin tersebut terpisah dan kita mendinginkannya sedikit lagi untuk menghasilkan minyak berat (kental) dan ringan (encer. Sisanya lalu keluar sebagai nafta, campuran hidrokarbon cair yang mudah terbakar. Gas-gas yang tidak berkondensi (mengembun) kami gunakan sebagai bahan bakar dalam proses tersebut," ucap Adri Haworth,  Sales and marketing director recycling technology di lansir dari Voaindonesia.com.

Proses yang di lakukan oleh prusahaan Recycling Technologies itu pada akhirnya akan menghasilkan bahan bakar minyakmyang di gunakan untuk kapal laut.

 "kami menyebutkan minyak mentah bersih karena megandung sedikit belerang di dalamnya yang sebenarnya hamper tidak ada. Ini tentu sesuai dengan beberapa peraturan baru untuk bahan bakar laut di mana mereka mengkehendaki kadar sulfur lebih rendah di seluruh dunua. Jadi, BBM dari plastic ini merupakan produk yang sangat berharga," tambah Haworth.

 Saat ini, Recycling Technologies mampu mendaur ulang sekitar 7.000 ton plastic dalam setahun. Mereka optimis akan jumlah produksi bias meningkat dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih. 

Recycling Technologies juga berencana menjual mesin penubah plastic menjadi BBM ke seluruh dunia sehingga banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik  mampu di daur ulang seefisien mungkin dan dapat menjadi solusi untuk masalah sampah di seluruh belahan bumi. 

 sumber. voaindonesia.com

Nama : Hans Richard (D1C115013)                                                                                            




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline