Lihat ke Halaman Asli

Tinta Digital

Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Nasi Kebuli, Ikon Kuliner Kota Banjarbaru

Diperbarui: 5 Desember 2018   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi kebuli (dokpri)


Hidangan nasi berbumbu yang bercitarasa gurih dengan rempah khas Indonesia. Nasi kebuli dibungkus daun pisang dan dilengkapi irisan telur dadar, rabuk ikan haruan atau gabus serta taburan bawang goreng.

Jika Anda berkunjung Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi lezatnya nasi kebuli yang ditetapkan oleh Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani sebagai ikon kuliner kota berjuluk idaman itu. Sebagai salah satu bagian kuliner nusantara yang menunjukan adanya pengaruh budaya Arab Timur Tengah dan India Muslim, nasi kebuli memang sudah cukup populer dikalangan masyarakat, terutama warga Betawi di Jakarta dan warga keturunan Arab di Indonesia. 

Lalu apa bedanya nasi kebuli Kota Banjarbaru dengan daerah atau negara lainnya? Jika biasanya nasi ini dimasak bersama kaldu daging kambing, susu kambing dan minyak samin, disajikan dengan daging kambing goreng dan ditaburi irisan kurma atau kismis. Di Banjarbaru nasi kebuli memiliki ciri khas tertentu, yaitu terdiri dari nasi putih gurih dengan beras unus asli Banjar yang dimasak bersama air santan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang untuk menambah aroma harum, dan dalam penyajiannya dilengkapi irisan telur dadar, rabuk ikan haruan atau gabus serta taburan bawang goreng.

Nasi kebuli yang dibungkus daun pisang, lengkap dengan irisan telur dadar, rabuk ikan haruan dan taburan bawang goreng (dokpri)

Untuk membuat Kota Banjarbaru semakin dikenal dengan nasi kebulinya, sehingga wisatawan yang berkunjung merasa wajib menyantap nasi kebuli, maka Pemerintah Kota Banjarbaru melakukan promosi kuliner tradisional ini dengan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia nasi kebuli terbanyak, yaitu 7.019 bungkus bertempat di Lapangan Murjani Banjarbaru. Hal tersebut juga merupakan bagian dari kegiatan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Banjarbaru ke-19 yang diperingati setiap tanggal 20 April. Bahkan, sering kali nasi kebuli juga menjadi hidangan utama dalam setiap kesempatan seperti pertemuan atau rapat dan saat menyambut tamu-tamu dari luar daerah, termasuk acara resmi. 

Tidak perlu bingung mencari tempat yang menjual nasi kebuli, karena saat ini Cempaka, Kota Banjarbaru dijadikan sentranya sebagai upaya mengenalkan nasi kebuli kepada masyarakat. Disana Anda dapat menemui beberapa warung, seperti Warung 41, Warung Bawah Asam dan Nasi Kebuli Hida dengan menu makanan khas Kalimantan Selatan, salah satunya yaitu nasi kebuli yang harganya murah meriah dan tentu nyaman banar

Selain di Cempaka, nasi kebuli juga terdapat di Warung Isau yang ramai pembeli dari pagi hingga malam hari. Warung yang selalu tutup pada hari Sabtu ini beralamat di Jl. Taman Gembira Selatan, Loktabat Selatan, Jl. Karang Anyar 1 No. 1, Loktabat Utara dan Jl. Pangeran Abdurrahman, Cindai Alus, Martapura. 

Warung Isau cabang Jl. Taman Gembira Selatan, Loktabat Selatan (dokpri)

Belum bisa datang langsung ke Kota Banjarbaru? Namun penasaran ingin sekali mencicipi lezatnya nasi kebuli? Anda bisa coba memasak sendiri nasi kebuli dengan resep sederhana nasi kebuli khas Banjar. Selamat mencoba, semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi Anda. (Nindita DS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline