Simbol merupakan suatu alat untuk menyampaikan gagasan melalui kata-kata yang puisi. Kata-kata puisi yang memiliki sifat bahasanya konotatif dapat dibangun dari perlambangan atau penyimbolan yang berhasil oleh penyair. Simbol yang digunakan penyair harus memiliki titik fokus sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti makna yang tersirat dari simbol yang dituliskan. Sajak yang simbolnya gagal seakan-akan menjadi sajak yang rumit saja namun pesan imajinasi tidak sampai kepada pembaca. Cara mengfokuskan simbol adalah mencari sudut pandang yang tepat dan konsisten dalam sebuah sajak karangan penulis.
Membaca puisi tidak hanya untuk membaca isinya saja melainkan membaca isi pemikiran penyairnya. Bagaimana cara penyair memandang sesuatu sehingga menjadi puisi. Jika kita tidak dapat membaca seluruh ilmunya seorang penyair, kita dapat membaca karyanya dari esai kritik sastra.
Berikut ini merupakan salah satu puisi WS Rendra yang menurut saya mengandung simbol.
WS Rendra
Dua Burung
Adalah dua burung
bersama membuat sarang
Kami berdua serupa burung
terbang tanpa sarang
Sagan, 1958