Lihat ke Halaman Asli

Intan Hafidah NH

Penulis Si Gibah Puisi

Saya Terdeteksi Mengidap Skoliosis di Usia 21 Tahun

Diperbarui: 15 Oktober 2020   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tulang belakang (Sumber gambar: horillaz via kompas.com)

Skoliosis (scoliosis) menurut penuturan dokter spesialis tulang di salah satu RS khusus ortopedi adalah suatu gangguan tulang belakang yang mengalami kemiringan sehingga penderita tidak dapat berdiri tegak.

Saya terdeteksi menjadi seorang skolioser pada usia 21 tahun pada saat pemeriksaan rutin tulang Clavicula yang dipasang pen untuk menyambung kepatahan tulang tersebut akibat kecelakaan.

Awalnya dokter mengira kemiringan postur tubuh saya akibat menahan rasa sakit luka dari patah tulang, sehingga tidak ada kecurigaan melihat jalan saya miring condong ke kiri karena posisi tulang yang patah adalah clavicula pundak tangan kiri.

Setelah beberapa kali pemeriksaan dan bertemu dengan dokter yang sama, barulah diketahui bahwa kemiringan gaya berjalan saya bukan karena menahan sakit. Sebab luka operasi sudah lama sembuh dan tulang sudah menyatu menurut hasil pemeriksaan ronsen. 

Akhirnya dokter menduga saya skoliosis. Ia melakukan pemeriksaan secara langsung dengan observasi postur punggung saya pada saat saya memosisikan tubuh seperti ketika saat ruku shalat yang dilakukan seorang muslim.

Hasil observasi dokter menyatakan bahwa pada punggung sebelah kiri saya menonjol lebih tinggi dari pada bagian kanan Jika aman, normalnya punggung akan simetris dan datar.

Kemudian dari hasil tersebut dokter memberi kesimpulan bahwa saya menderita gangguan tulang belakang bernama skoliosis. 

(Postur Scoliosis, Ortoinfo.aaos.org)

Deteksi ini membuat saya panik ketika dokter menyatakan bahwa di umur 21 tahun ini, baru terdeteksi sungguh sudah jauh terlambat. Sebab sudah tidak dapat diminimalisasi lagi untuk menurunkan derajat kemiringan punggung seorang scolioser atau bahkan disembuhkan.

Pada usia 21 tahun, pertumbuhan tulang manusia sudah tidak terjadi lagi sehingga tidak dapat disembuhkan, baik dengan terapi atau bantuan alat untuk meluruskan postur tubuh. Penjelasan dari dokter demikian. 

Dokter hanya menyarankan saya rajin senam peregangan otot atau yoga untuk mengurangi dampak dari skoliosis itu sendiri di dalam tubuh. Serta menyarankan untuk berolahraga renang dengan intensitas yang sesering mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline