Lihat ke Halaman Asli

Aksi Heroik Pahlawan Cilik vs Nasib Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di NTT

Diperbarui: 14 Agustus 2019   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

*) Oleh: Martinus D. Watowuan


Setelah berhasil menjuarai, dan memboyong piala pada Turnamen Nubun Baran Cup 2019 U-16 yang diselenggarakan di Kampung Ritawolo, Adonara Barat, Flores Timur, belum lama ini, membuat semangat anak-anak Kenari Jaya Fc semakin membara.

Untuk mengikuti Turnamen Sepak Bola U-17 menyonsong Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI tahun ini, di tingkat Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, mereka kembali berlatih. Sebelum senja bertengger, mereka ramai-ramai ke pantai. Di atas hamparan pasir yang membentang sepanjang bibir pantai Kampung Kenariblolong, Adonara Barat, Flores Timur, mereka berlari, saling berusaha mendahului; merebut si kulit bundar.


Ya, tidak lama lagi seluruh rakyat Indonesia berbondong-bondong mengikuti Apel Bendera pada 17 Agustus 2019 yang akan datang. Seluruh rakyat Indonesia sebentar lagi kembali meringati dan merayakan HUT RI yang ke-74 tahun.

Menginjaki angka 74 tahun adalah usia yang bukan lagi muda. Seyogianya, HUT RI tidak sekedar serimonial tahunan semata. Lebih dari itu, adalah momentum refleksi bersama. Bahwa tak dapat dinafikan masih banyak problem yang belum cukup dewasa dan serius untuk dituntaskan.

Oh ya, menyinggung soal Apel Bendera, tentu masih segar di ingatan kita semua, apalagi untuk orang Nusa Tenggara Timur (NTT). Tentang aksi seorang pahlawan cilik bernama Yohanis Gama Marchal Lau (Joni) yang memanjat tiang bendera pada HUT RI 17 Agustus lalu yang kemudian menjadi viral itu.

Saking viralnya aksi siswa kelas 7 SMPN Silawan, demi berkibarnya sang saka merah-putih di Belu, Atambua ini, beritanya berseliweran memenuhi beranda media, baik lokal maupun nasional.

Tak ketinggalan dipertontonkan juga oleh warganet dalam akun media sosial. Seperti facebook, twiter, instagram, youtube, dan lainnya. Seakaan tak berbuntut. Mungkin saja ratingnya dapat melampaui berita huru-hara menyoal Cawapres yang dipilih Jokowi dalam duet Pilpres yang sedang hangat waktu itu.

Aksi Joni bak oase penyembuh dahaga di padang gurun. Ia satu-satunya menjadi penyelamat rasa cemas dan panik semua kepala di situasi genting dan penting, juga sakral saat itu.

Berkat keberanian dan jiwa patriotismenya, sebagai bentuk penghargaan, ia bersama keluarga diundang oleh Menteri Pemuda dan Olahraga ke Jakarta untuk menonton secara langsung Opening Ceremony Asian Games 2018 pada tanggal 18 Agustus tempo hari.

Selain itu, PT PLN (Persero) juga mengapresiasi aksi Joni yang nekat memanjat tiang bendera untuk memasang tali yang terputus saat bendera hendak dikibarkan. Melalui program PLN Peduli, ia diberikan beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi Strata 1 (S1). Dan masih banyak lagi hadia yang ia peroleh. Sungguh dia memang pantas berhak memperoleh penghargan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline