Lihat ke Halaman Asli

Menit yang Tak Pernah Usai

Diperbarui: 4 Maret 2023   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menit yang tak pernah usai. Seperti senyummu tetiba biru.

Perempatan kota kala itu.

Tepat saat jantung mu degup namaku. 

Ah, apa sebaliknya?!

Langit puasakan seluruh jemu. Bunga mekar bermula dari senyummu.

Menit yang tak pernah usai. Saat seluruh kamu menjadi aku.

Ah, atau sebaliknya?!

Samudera tak sedalam tatapanmu. Riuh gelombang di dadaku, menyeru, kamu angka keberuntungan ku.

Menit yang tak pernah usai. Kutitip kenangan semu di jantung waktu.

Suatu saat ingin kukembali tanpa rasa sedih lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline