Lihat ke Halaman Asli

Tak Siap Menjadi Beruntung

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkan kalian berdoa untuk sesuatu tapi tidak kunjung terwujud, lalu tiba-tiba diberi oleh tuhan sesuatu yang tidak disangka-sangka. Sesuatu yang tidak diharapkan (tapi baik) malah datang menghampiri. Sesuatu yang bahkan melebihi ekspektasi kita.

Well, beberapa waktu yang lalu, saya dan teman saya berencana ingin liburan. Inginnya sih ke Singapura, tapi karena saya lebih suka sesuatu yang alam, maka saya menyarankan agar kami membuat rencana ke Bali saja. Tapi lah dipikir-pikir lebih murah biaya yang akan dikeluarkan apabila kami ke Singapura atau ke Malaysia, soalnya kami dari Medan, maka kami putuskan akan membuat rencana perjalanan ke Singapura atau ke Malaysia saja.

Minggu pagi, saya dan teman sekantor mengikuti acara funwalk, yang diadakan di daerah senayan dan ada doorprize-nya yaitu jalan-jalan ke Bali untuk 4 orang. Saya yang memang tidak pernah terpilih dalam acara begituan yang hanya melihat-lihat saja waktu pembawa acaranya menyebutkan nomor-nomor yang terpilih untuk mendapatkan doorprize. Karena taman saya sudah lapar, akhirnya kami agak menjauh dari panggung utama, lalu mencari makan disekitar situ. Sambil menemani teman saya makan, kami sekaligus ngobrol-ngobrol dengan teman yang kebetulan jumpa disana.

Lagi asyik-asyiknya nobrol tiba-tiba saya menangkap 3 digit (dari empat) angka terakhir yang disebutkan pembawa acara untuk mendapatkan doorprize yang sama dengan nomor saya. lalu saya merasa ah, tidak mungkin saya seberuntung itu jadi saya tetap di tempat duduk (akhirnya teman saya sudah heboh sendiri). Dan akhirnya pembawa acaranya menyebut nomor undiannya untuk yang terakhir kalinya, dengan jelas, dan memang nomor yang disebutkan pembawa acara adalah memang nomor saya. Namun reaksi saya adalah saya tetap duduk ditempat saya, tidak bergerak.

Entah mengapa, saya merasa, tidak mungkin saya seberuntung itu. Saya merasa selama ini, harapan dan keinginan saya banyak yang tidak terwujud. Mengapa kali ini harus terwujud?. Saya merasa sangat tidak mungkin keberuntungan seperti itu menimpa saya. Too good to be true.

Tapi setelah dipikir-pikir alasan mengapa saya tidak mengambil hadiah itu, tidak dikabulkan oleh tuhan keinginan saya, mungkin karena saya belum siap saja menerima semua itu. Mungkin semuanya sudah ada di depan saya tapi saya menolak untuk mengambilnya karena mungkin saya belum siap menjadi orang yang beruntung.

Akhirnya pembawa acara mengambil nomor lain untuk mendapatkan doorprize, dan yang mendapatkannya adalah kebetulan orang yang makan disebelah kami.

Salam Hangat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline