Lihat ke Halaman Asli

Tini Siniati Koesno

fokus kepada Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Inovasi dan Standar Instrumen Pertanian

Sumber Daya Geneti Lokal Tanaman sebagai Fondasi Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia

Diperbarui: 2 Juni 2022   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun Koleksi Sumberdaya Genetik Pertanian BPTP Balitbangtan Jawa Timur

SUMBERDAYA GENETIK LOKAL TANAMAN SEBAGAI FONDASI

KETAHANAN PANGAN MENUJU INDONESIA LUMBUNG PANGAN DUNIA

Disinyalir lebih dari satu milyar orang menderita kelaparan kronis dan kekurangan gizi, sementara populasi dunia diperkirakan mencapai 9.2 milyar pada tahun 2050.  Untuk memenuhi kecukupan pangan, dibutuhkan peningkatan produksi pertanian sebesar 60%.  Pada waktu yang sama, sumber daya utama juga terancam oleh pemanasan global dan perubahan iklim, alih fungsi lahan pertanian dan sumber daya air, serta degradasi lahan pertanian beserta lingkungannya. Hilang dan berkurangnya keanekaragaman hayati tanaman secara terus-menerus, membuat generasi mendatang mengalami keterbatasan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut.  Terutama dalam menjamin keberlanjutan ketersediaan dan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi dan perdamaian dunia.

Sumber daya genetik (SDG) tanaman mendapat perhatian utama untuk tujuan kemanusiaan. Ditinjau dari segi pengelolaan ekonomi maupun moral, perlu untuk mengkonservasi sumber daya tersebut.  Baik yang telah melalui proses evolusi selama milyaran tahun ataupun yang telah dikembangkan oleh petani selama ribuan generasi.   Selanjutnya memanfaatkan sumber daya tersebut secara bijaksana, berkelanjutan dan menguntungkan. Hal ini akan menjamin kecukupan terhadap ketersediaan pangan generasi mendatang. Berkaitan dengan hal tersebut, FAO berkomitmen dalam implementasi Rancang Tindak. Tindakan prioritas yang disepakati adalah melindungi portofolio kekayaan keanekaragaman sumber daya genetik.  Selain itu juga menjamin aliran varietas unggul yang berkelanjutan, dengan memanfaatkan sifat yang telah diperbaiki untuk menghasilkan pangan yang lebih berkualitas, dalam jumlah yang cukup di masa yang akan datang.    Cara demikian, dapat menghilangkan kerawanan pangan dan kemiskinan.

Selama ini Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga research Kementerian Pertanian, berkewajiban mengeksplorasi SDG yang dimiliki daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia, sebagai harta karun yang terpendam.  Dalam pelaksanaannya, perlu berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Provinsi.  Tugas selanjutnya adalah  melestarikan sebagai sumberdaya genetik lokal (SDG) nusantara.  Perlu diketahui bahwa SDG Pertanian yang kita miliki ini terbanyak nomor dua di dunia.  Hal ini merupakan anugrah luar biasa dari Sang Pencipta, mendapatkan suatu kekayaan negeri yang tak ternilai harganya. 

Menghadapi tantangan untuk pemenuhan pangan masa depan, keberadaannya sangat dibutuhkan untuk tujuan research masa depan.  Guna mencapai Nawacita Indoenesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045.  Kepentingan kedepan Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian, disiapkan di bawah pengawasan Komisi Sumber Daya Genetik. Selanjutnya dilakukan Konservasi dan Pemanfaatannya untuk Pangan dan Pertanian masa depan yang Berkelanjutan.  Keanekaragaman tanaman (hayati) yang dimiliki oleh suatu negara merupakan pondasi dari ketahanan pangan untuk negara itu sendiri juga untuk kontribusi menjaga ketahanan pangan di dunia (Tin’S).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline